Oleh: Fiskiyya Nardhina Al Khudri, Ketua Garnita Malahayati NasDem Kabupaten Sukabumi
Itulah tema Seminar Parenting yang saya ikuti di “Sekolah Alam Indonesia”, dimana tempat anak-anak saya dua-duanya bersekolah, bermain dan berproses setiap hari..
Dan Masya Allah banyak pelajaran dan hikmah yang bisa saya ambil..
Sesuai dengan Quran Surat Arrum Ayat 21 Allah Berfirman:
Diantara tanda-tanda kebesaran Allah dia telah menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kalian cenderung serta merasa tentram kepadanya. Allah menjadikan diantara kalian rasa kasih sayang. Sungguh dalam hal ini, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang mau berfikir.(Ar-Rum: 21).
Sehingga saya berpikir mengapa Islam memerintahkan agar kita mencari jodoh dan pasangan hidup itu harus dengan selektif, bahkan harus melalui berbagai tahapan, sampai pada akhirnya kita harus melakukan Istikharah dengan maksimal, ternyata semua akan sangat berpengaruh kepada keberlangsungan kehidupan kita selanjutnya, dimana kita memang sangat butuh pasangan yang benar-benar bisa memiliki satu visi dan misi, sehingga kita bisa satu jiwa dalam mengarungi samudera dan bahtera kehidupan rumah tangga yang sangat complex variable, apalagi rumah tangga merupakan ibadah terlama dan terpanjang dalam kehidupan di dunia ini, maka akan sangat dibutuhkan kenyamanan dan ketenangan dalam menjalaninya..
Dalam menjalani rumah tangga, sebenarnya kita itu sedang mengahadapi dan membangun sebuah proyek besar, dimana proyek ini akan terus berlanjut sampai pada akhirnya kita mampu menghasilkan bibit-bibit unggul untuk kehidupan ini, yang tentunyan semua tidak mudah, namun semua harus diperjuangkan..
Dan yang akan menjadi Bibit Unggul itu adalah diri kita sendiri, pasangan kita, dan keturunan kita..
Karena kita telah mendapatkan “Privilege” (Hak Istimewa) yang langsung diberikan Tuhan kita:
-Sebagai seorang Pemimpin
-Sebagai seorang Suami
-Sebagai seorang Istri
-Sebagai seorang Ayah
-Sebagai seorang Ibu
-Sebagai seorang Anak
Sehingga ketika kita memimpin rumah tangga, Kita adalah Role Mode atau Aktor dan Aktris dari para Paparazi atau para Wartawan pemburu dan Pencari Berita sehingga Sikap, Tingkah Laku, Gerak gerik bahkan Ucapan kita akan menjadi Sorotan, Pantauan, Perhatian dan Contoh setiap saat bagi para Penghuni Rumah Tangga yang sedang kita jalani, maka kita tidak bisa seenaknya, sebab semua akan sangat berpengaruh bagi proses keberlangsungan kehidupan rumah tangga kita..Astagfirullah..
Itulah mengapa ada istilah “Rumahku adalah Surgaku”, sebab kehidupan ini semua berawal dari rumah, dan rumah kita harus menjadi tempat ternyaman dan teraman bagi semua proses yang akan kita jalani dan kita hadapi dalam kehidupan di dunia ini, sehingga bukan hanya Fisik dan Fasilitas rumah saja yang harus diperhatikan, tapi yang paling penting adalah kita sebagai penghuninya harus mampu menciptakan, memberikan serta mendapatkan kenyamanan, ketentraman dan ketenangan..
Dan untuk mewujudkan semua itu sangat tidak mudah, sebab diperlukan suatu kesadaran dan kemauan serta perjuangan dari setiap invidu yang terlibat didalamnya, sehingga harus ada kerjasama (Tim Work) dan kebersamaan untuk menjadi sebuah Tim, dan semua pun tentunya harus ditunjang dengan Ilmu, Iman dan Proses Pembelajaran yang berkelanjutan tidak pernah berhenti..
Wallahualam..