Artikel ini ditulis oleh: Mulyawan Safwandy Nugraha (Direktur Research and Literacy Institute (RLI) dan Koordinator Presidium KAHMI Sukabumi)
Apalagi yang harus dibahas ketika bertemu rajab/">bulan Rajab tahun 1444 H atau di tahun 2023 ini? Sepertinya, semua sudah banyak dibahas. Dari sisi keutamaannya, polemik dalil hadits tentang keutamaan dan amalan di bulan Rajab, hikmah bulan Rajab dan lain-lainnya. Apalagi dengan kecanggihan teknologi digital saat ini, kita dapat dengan mudah mengakses semua yang diperlukan, hanya melalui gawai dalam genggaman. Ada video para ustadz, ada narasi tentang berbagai sisi bulan Rajab dan lain sebagainya.
Walau begitu, bukan berarti tidak ada yang bisa kita bahas tentang bulan Rajab ini. Sebagai ummat islam, kita tentu tahu bahwa aktivitas Ibadah yang dilakukan selalu ada hubungannya dengan aspek waktu. Baik itu bulan, tanggal, hari atau bahkan jam. Selalu ada waktu-waktu yang istimewa, yang apabila dikerjakan pada waktu tersebut memiliki keutamaan tersendiri.
Itulah sebabnya, kita harusnya selalu meningkatkan pengetahuan dan keilmuan kita tentang masalah waktu hubungannya dengan implikasi ibadah yang dilakukan. Tujuannya sederhana. Agar amal dan ibadah kita, dibarengi dengan ilmu sehingga memiliki kualitas terbaik yang sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan rasul-Nya.
Kembali ke Bulan Rajab. Bulan Rajab adalah bulan yang dimuliakan dalam Islam. Di bulan Rajab, diharamkan untuk berperang. Hal tersebut disebutkan dalam Al Qur’an dan Hadits Shahih. Rajab yang merupakan bulan ke-7 dalam kalender Hijriyah, menginsyaratkan bahwa telah dekatnya bulan Sya’ban dan Ramadan. Artinya, jika telah masuk bulan Rajab, ummat Islam harus sudah siap-siap untuk melatih diri menyambut bulan Sya’ban dan bulan Ramadan.
Ditinjau dari aspek tersebut, bisa dipahami bahwa bulan rajab merupakan bulan yang memiliki spirit peningkatan spiritualitas. Keutamaan bulan Rajab, termasuk beramal solih dan beribadah di bulan tersebut, sudah seharusnya beriringan dengan dengan peningkatan nilai-nilai pahala dengan melakukan banyak kebajikan dan ketaatan kepada Allah SWT, melebihi bulan-bulan lainnya.
Tegasnya, sebagai muslim yang cerdas, pelbagai aktivitas ibadah seperti ibadah dengan anggota badan, ibadah dengan tenaga, ibadah dengan ilmu/pemikiran/gagasan, ibadah dengan harta, ibadah dengan lisan, dan atau ibadah dengan hati, di bulan Rajab ini seyogyanya memiliki porsi yang berbeda dengan sebelum memasuki bulan Rajab.
Sungguhlah merugi, jika saat ini, ketika Allah masih memberikan kesempatan hidup pada kita, kita tidak memanfaatkan bulan Rajab tahun ini dengan sebaik-baiknya. Mohonlah kepada Allah SWT, agar kita diberi kekuatan agar bisa beribadah dengan kualitas terbaik di bulan Rajab ini. Bukankah belum tentu Allah SWT akan memberikan kesempatan yang sama di tahun depan? (*)