Sabtu,17 Mei 2025
Pukul: 09:52 WIB

Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah

Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah

Jumat, 14 Februari 2025
/ Pukul: 17:43 WIB
Jumat, 14 Februari 2025
Pukul 17:43 WIB
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh : Dr. Muhamad. Akasah ST. M.Si

Tugas pendidikan tidak cukup hanya berhenti pada proses Mencerdaskan Kehidupan Bangsa seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 45. Pembentukan karakter dan kepribadian bangsa juga sangat diperlukan demi kemajuan sebuah bangsa. Untuk itulah  pendidikan karakter bagi peserta didik diharapkan mampu membentuk kepribadian generasi penerus bangsa.

Menurut Kemendiknas , pendidikan karakter diselenggarakan dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Yaitu berkembangnya potensi peserta didik supaya menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, sehat, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Secara umum, tujuan utama dari pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang berakhlak mulia, bermoral, tangguh, bertoleransi dan bergotong royong. Untuk mencapai hal itu, maka peserta didik perlu ditanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang bersumber dari ajaran Agama, Pancasila dan Budaya.

Nilai – nilai pendidikan karakter yang bisa diterapkan dari usia dini yaitu :

  1. Agama
    Karakter religius dapat dicapai dengan taat menjalankan ajaran agamanya sendiri, bersikap toleran terhadap praktik peribadatan agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Contoh sehari-hari yang dapat diterapkan adalah mengerjakan shalat Dhuha dan membaca Al-Qur’an sebelum memulai pelajaran atau shalat lainnya, tergantung agama siswa.
  2. Kejujuran
    Bagaimanapun, bersikap jujur ​​akan selalu membuat Anda dapat dipercaya. Perilaku jujur ​​dalam kehidupan sehari-hari berlaku di mana-mana. Misalnya, jangan menyontek saat mengerjakan PR atau ulangan, dan selalu terbuka dengan orang tua.
  3. Toleransi
    Kita hidup di negara ‘Bhineka Tunggal Ika’ jadi sangat penting untuk bersikap toleran terhadap orang Indonesia lainnya. Contoh perilaku sehari-hari adalah tidak menyampaikan pendapat di atas kepentingan kelompok.
  4. Disiplin
    Sifat masyarakat yang disiplin memungkinkan mereka untuk menunjukkan perilaku tertib dan mengikuti berbagai aturan dan peraturan. Contoh sehari-hari yang bisa kita lakukan adalah mengikuti aturan cara berpakaian sopan di sekolah.
  5. Kerja keras
    Orang Indonesia tidak menyia-nyiakan usaha dan antusiasme dalam segala hal yang mereka lakukan. Sifat kerja keras ditunjukkan dengan selalu bersungguh-sungguh dan bersungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai rintangan dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
  6. Kreatif
    Di era globalisasi, pemikiran kreatif sangat dibutuhkan, sehingga perlu diciptakan karya-karya inovatif yang bermanfaat bagi banyak orang tanpa terikat oleh bingkai.
  7. Kemerdekaan
    Orang harus bisa melakukan segala sesuatunya sendiri sehingga tidak mudah bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan sesuatu. Contoh perilaku sehari-hari adalah mampu melakukan tugas Anda sendiri jika Anda dapat melakukannya sendiri.
  8. Demokrasi
    Masyarakat Indonesia harus berwatak demokratis Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah menyeimbangkan hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain.
  9. Rasa ingin tahu
    Kami sangat ingin tahu dan selalu ingin tahu lebih banyak tentang apa yang kami miliki dan apa yang bisa kami pelajari. Contoh yang bisa kita lakukan adalah terus belajar dan rajin dalam memperoleh keterampilan yang baik.
  10. Semangat kebangsaan
    Sikap semangat kebangsaan ditunjukkan dengan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi. Misalnya, menciptakan prestasi
Baca Juga  YASPI Pondok Pesantren Syamsul Ulum Gelar Tasyakur Institut KH. Ahmad Sanusi Sukabumi

Pemerintah Indonesia membutuhkan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan, untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

Dalam pasal 1, UU Sisdiknas, No. 20, Tahun 2003, dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Tujuan pendidikan disekolah dirumuskan berdasarkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam undang-undang dasar 1945, pada bagian alinea ke 4 berbunyi : ‘… untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan ikut melaksanakan ketertiban dunia…’ kata ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ adalah intisari dari tujuan pendidikan nasional yang menggambarkan cita-cita bangsa Indonesia untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera. Demikian pula, dalam Undang-undang no 20 tahun 2003  tentang sistim pendidikan nasional dijelaskan fungsi pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban  bangsa yang bermartabat dalam rangka  mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuannya adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Baca Juga  Asi Eksklusif Untuk Imunitas Bayi dan Kesehatan Ibu 

Sejalan dengan upaya  mewujudkan tujuan pendidikan, perbaikan sistim pendidikan nasional menjadi perhatian penting terutama berkaitan dengan pemerataan mutu pendidikan. Acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan  adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam Peraturan  pemerintah no 19 tahun 2005 tentang SNP. Standar Naional pendidikan bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk watak dan peradaban  bangsa yang bermartabat.

Dalam lingkungan sekolah seorang figure yang berperan penting dalam pembentukan karakter seorang anak adalah guru. Guru merupakan salah satu komponen yang fital dalam proses pendidikan. Hal tersebut dikarenakan proses pendidikan tanpa adanya guru akan menghasilkan hasil yang tidakmaksimal. Fungsi guru bukan hanya sekedar tenaga pengajar tetapi juga merupakan tenaga pendidik. Mendidik dalam moral dan kualitas peserta didiknya. Di sekolah, pendidikan karakter juga hendaknya diwujudkan dalam setiap proses pembelajaran, seperti pada metode pembelajaran, muatan kurikulum, penilaian dan lain-lain.

Manfaat pendidikan karakter yaitu :

  1. Buat karakter yang unik

Pentingnya pendidikan Karakter adalah segala sesuatu yang melekat pada diri individu dan cenderung tetap ada. Oleh karena itu, pendidikan karakter membentuk kecenderungan individu untuk memiliki karakter yang baik dan berguna bagi orang lain. Oleh karena itu, pendidikan karakter bagi remaja sangat penting.

  1. Memungkinkan individu untuk lebih menghargai orang lain
Baca Juga  Yaga Yingde Group, Berjejaring Membantu Biaya Pendidikan Anak Di Sukabumi

Orang-orang dengan kepribadian yang kuat dapat lebih menghormati satu sama lain. Bahkan jika seseorang gagal untuk menghormati satu sama lain, ada kehadiran pembangunan karakter yang intens.

  1. Membangun bangsa yang jujur ​​dan lebih baik untuk generasi penerus

Karakter yang kuat membuat seseorang menjadi kokoh dan stabil. Hal ini sangat penting bagi bangsa dan kehidupan bangsa. Karena keputusan ini melibatkan integritas pribadi yang tinggi.Integritas ini penting dibentuk dengan pendidikan karakter agar bisa tinggi. Dengan begitu, seseorang bisa menjadi bangsa yang baik bagi generasi penerus dan menjaga negara beserta nilai-nilai integritasnya.

  1. Melatih kecerdasan dan moralitas siswa

Manfaat pendidikan karakter sejak dini selain dapat membentuk dan memperkuat kepribadian diri sendiri, juga membantu meningkatkan dan melatih peserta pendidikan karakter secara mental dan moral, mencegah kegilaan orang-orang yang berakhlak dan berakhlak buruk. Memperbaiki keadaan pikiran dan moral individu dapat menciptakan suasana yang kondusif dan mencegah perpecahan.

  1. Mengetahui dan memahami kepribadian orang lain

Berbicara tentang identitas, tidak hanya remaja, tetapi juga orang dewasa yang tidak dapat menemukan identitasnya sendiri. Pembentukan karakter memungkinkan untuk mengenali dan mengenal karakter satu sama lain dengan lebih mudah.

Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (penanggung jawab pendidikan) harus dilibatkan , termasuk komponen-komponen  pendidikan itu sendiri, yaitu isi kuikulum, proses pembelajaran dan penilaian, pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktifitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. Dismaping itu pendidikan karakter dimaknai sebagai warga sekolah yang dalam menyelenggarakan  pendidikan harus berkarakter.

Melalui penanaman karakter di lingkungan sekolah ini, harapannya anak dapat memiliki kecerdasan intelektual dan cara bersikap (attitude) yang baik. Menjadi pribadi yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang tinggi saja tidak cukup, anak juga harus dibekali dengan karakter yang baik.

 

Related Posts

Add New Playlist