SUKABUMISATU.COM – Jabar Quick Response (JQR) menyelenggarakan workshop bertajuk Jurnalis Sadar Risiko Bencana, Senin-Selasa (29-30 Mei 2023). Kegiatan tersebut dihadiri wartawan dari sejumlah daerah di Jawa Barat.
Ketua Pelaksana Workshop Jurnalis Sadar Risiko Bencana JQR, Hari Brahma, menjelaskan kegiatan workshop dikemas dalam dua sesi. Di hari pertama, para peserta disuguhkan dengan pemaparan dari sejumlah pemateri.
“Target dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan, dan pengalaman terhadap para jurnalis agar lebih memahami kebencanaan, penyelematan dan lebih paham tentang risiko bencana ,” kata Hari kepada sukabumisatu.com.
Di hari pertama, JQR menghadirkan sejumlah narasumber untuk memberikan pemaparan kepada para peserta. Kegiatan digelar di Hotel Grand Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung.
Ada pun materi-materi yang disampaikan di antaranya tentang Peta Potensi Bencana di Indonesia yang dipaparkan Admiral Musa Julius dan Sidiq Hargo dari BMKG, Manajemen Perjalanan dan Survival oleh Galih Donikara, dan Manajemen Operasi Kebencanaan dan Operasi SAR dipaparkan Dodi Yuleova dari BNPB.
Kemudian ada pula pemaparan mengenai Manajemen Operasi SAR oleh Soma Suparsa, Manajemen Perjalanan dan Survival oleh Sony Takariadi Sinaga,Safety and First Aid Awareness oleh dokter Jo Wimpie Manikam, dan materi mengenai Jurnalistik dan Humanisme yang disampaikan fotografer senior Kompas, Arbain Rambey.
Di hari kedua, para peserta mengikuti pelatihan dengan materi pengenalan water rescue dan high angle rescue yang masing-masing disampaikan Tonny Dumalang, dan Dondy Rahardjo. Para peserta juga diajak mengikuti river tubing sebagai salah satu bentuk pengenalan materi water rescue.
Hari mengatakan workshop serupa digelar untuk kali kedua setelah sebelumnya diadakan di Garut pada 2022.
“Kita berharap kegiatan ini juga menjadi triger bagi yang lain untuk lebih menggiatkan lagi edukasi-edukasi peningkatan kesadaran risiko bencana bagi para jurnalis,” tutur Hari.
Sementara itu, salah satu peserta workshop, Herlan, menanggapi positif kegiatan ini. Workshop jurnalis sadar risiko bencana juga menjadi momen silaturahmi dan menambah pengalaman bagi jurnalis.
“Tentu apa yang saya dapat dari kegiatan ini sangat banyak. Pengetahuan-pengetahuan tentang kebencanaan, tindakan mitigasi risiko bencana, hingga penyelamatan kami dapatkan langsung dari pemateri-pemateri yang berkompeten,” kata jurnalis Pikiran Rakyat ini.
“Ini bisa menjadi bekal pengetahuan, terutama bagi wartawan-wartawan yang sering meliput di tempat bencana,” tambahnya.
Redaktur: Mulvi Mohammad Noor