SUKABUMI – Anggota Security yang menjadi korban pembunuhan di Kota Bogor, adalah warga Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, SP (37) diduga tewas ditangan anak majikannya pada Jumat (17/01) lalu.
Anggota DPR RI Iman Adinugraha mengucapkan bela sungkawa pada keluarga korban dan berjanji akan turut serta memantau proses hukum pada kasus yang menghilangkan nyawa warga Palabuhanratu tersebut.
“Kami ucapkan turut belasungkawa bagi keluarga korban. Semoga Almarhum diterima Iman Islamnya dan mendapat tempat yang layak disisiNya,” ungkap Iman pada sukabumisatu.com Minggu, (19/01/2025).
Iman juga mengatakan bahwa ia akan membantu mengawasi proses hukum yang berlangsung. Untuk memastikan korban dan pihak keluarga mendapatkan keadilan.
“Intinya kita hargai proses hukum yang sedang berjalan, dan kita serahkan pada penegak hukum. Mungkin saat ini para penegak hukum sedang mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi. Kita bantu awasi prosesnya agar korban dan keluarga mendapat keadilan, dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal,” ungkapnya.
Perkembangan kasus pembunuhan Satpam rumah mewah milik pengacara tersebut saat ini mengarah pada terduga pelaku yaitu anak dari pemilik rumah berinisial AAM (26).
Dari keterangan Polisi, tersangka AAM juga pernah mengancam akan membunuh sopirnya karena merasa kesal kerap diadukan ke orang tuanya. Sementara sopir yang mengaku diancam tersangka AAM berstatus sebagai pelapor dalam kasus ini.
“Saksi melapor ke Polsek karena dia juga diancam akan dibunuh, sama seperti korban,” kata Kapolsek Bogor Selatan Kompol Maman Firmansyah, Sabtu (18/1) seperti dilansir dari Detikcom.
Satpam yang jadi korban tewas bernama Septian. Polisi mengatakan Septian tewas karena luka di bagian kepala dan dada karena senjata tajam, Jumat (17/1).
Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo mengatakan awalnya polisi mendapat laporan dari sopir di rumah tersebut. Petugas kemudian langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.
Saat ini AAM (26) sudah ditangkap dan dijadikan tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut. Dugaan motif sementara tersangka kesal karena korban sering melapor ke orang tua AAM bahwa ia kerap pulang malam.
“Motifnya sakit hati, karena semua pembantunya, sopir, sama sekuriti itu sering laporin pelaku ini ke orang tuanya. Sehingga pelaku suka dimarahin sama orang tuanya karena pulang malam, dia sakit hati,” pungkasnya.