SUKABUMISATU.COM – Sebuah rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kampung Karamat RT 03/02, Desa Sukalarang, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, sudah hampir 10 tahun menunggu bantuan perbaikan.
Terlihat kondisi rumah panggung berdinding bilik bambu yang dihuni tiga jiwa ini begitu memprihatinkan. Terlebih di musim hujan seperti sekarang ini, genangan air terdapat di tiap ruangan akibat atap genting bangunan rumah yang lapuk dimakan usia.
Tampak bilik yang menjadi dinding rumah sudah kusam, dan terdapat banyak bilik yang bolong. Bagian atap rumah hampir ambruk karena kayu yang menopang sudah keropos sehingga tak sanggup lagi menahan beban.
Rumah panggung seluas 6×5 meter persegi itu dihuni tiga jiwa. Didalamnya terdapat tiga kamar tidur, ruang tamu sekaligus ruang keluarga, dapur dan kamar mandi.
Rumah tersebut diketahui milik pasutri Asep mulyana (27 tahun) dan Dede Nurhasanah (22 tahun) serta anaknya yang masih balita Putri Siti Sakira.
Asep sebagai tulang punggung di rumah itu tak bisa berupaya banyak, karena ia tak memiliki penghasilan tetap. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari, dirinya hanya mengandalkan dari gaji sebagai seorang buruh tani yang hanya mendapat upah Rp 50 ribu. Itu pun paruh waktu jika ada tetangga yang memerlukan jasa tenaganya.
“Jangankan untuk membangun rumah, buat makan juga pas pasan,,” ujar Asep saat diwawancarai sukabumisatu.com, Rabu (16 /11/2022), di rumah panggung tersebut.
Masih kata Asep, Dirinya berharap uluran tangan dermawan terutama pemerintahan setempat untuk memberikan bantuan rumah yang layak bagi keluarganya.
“Saya berharap mudah-mudahan ada dermawan terutama dari pemerintah setempat, agar bisa memberikan bantuan untuk membangun rumah bagi keluarga saya,” ujarnya.
Reporter: Iwan Akar