Selasa,14 Januari 2025
Pukul: 04:31 WIB

Miris, Nenek di Palabuhanratu Sepuluh Tahun Tempati Gubuk Panggung Nyaris Roboh

Miris, Nenek di Palabuhanratu Sepuluh Tahun Tempati Gubuk Panggung Nyaris Roboh

Rabu, 5 April 2023
/ Pukul: 12:41 WIB
Rabu, 5 April 2023
Pukul 12:41 WIB
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

SUKABUMISATU.COM – Ocih (65), nenek asal Kampung Babakan Tugu RT 06 RW 06, Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sudah sepuluh tahun menempati rumah reyot nyaris ambruk.

Baru-baru ini, lantai rumah panggung yang lebih cocok disebut gubuk dan masuk kategori tidak layak huni tersebut jebol.

“Saya tinggal sudah 10 tahun kondisi rumah sudah rusak. Lantai ruang tidur rubuh, kamar mandi dan dapur rusak sekitar lebih dari satu pekan lalu.” lirih Mak Ocih sambil bercerita, Selasa (04/04/2023).

Ia bercerita, lantai rumah beralaskan bambu jebol ketika dirinya sedang tidur istirahat di dalam rumah selepas sahur dan melaksanakan shalat subuh. Saat itu, bangunan yang sudah terlihat miring itu diguyur hujan deras.

Baca Juga  Sidak Pasar Palabuhanratu, Kapolres Sukabumi Pastikan Harga dan Stok Bahan Pokok Jelang Lebaran Aman

“Kejadiannya sekitar pukul 05:00 WIB, saat lantai jebol saya juga ikut terjatuh ke bawah karena posisi saya lagi tidur diatas lantai yang roboh, saya ditolongin sama anak.” terangnya.

Paruh baya yang mengaku sempat menjadi kuli buruh untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya itu, saat ini tinggal sementara bersama anaknya.

“Rumah mau diperbaiki tidak punya uang, anak-anak juga sama tidak punya uang. Untuk makan sehari-hari dari anak, punya anak tiga perempuan semua.” paparnya.

Sementara itu, Penti, salah satu anak nenek Ocih mengaku, telah beberapa kali mengajukan bantuan renovasi rumah kepada pemerintah desa setempat. Namun pengajuan tidak pernah ditanggapi sampai saat ini.

Baca Juga  Kisah Pilu Mak Engkom di Palabuhanratu, Tinggal di Gubuk 2x2 Meter Milik Tetangga

“Saya berharap agar rumah ibu saya layak seperti orang lain, kita sudah sering mengajukan bantuan ke pemerintahan desa tetapi tidak ada tanggapan. Untuk lahan tanah ini milik keluarga milik bapaknya Ema,” pungkasnya.

Reporter: Indra Sopyan | Redaktur: Mulvi Mohammad Noor

Related Posts

Add New Playlist