SUKABUMISATU.COM – Neng Mia Sumiasih (43) tak henti menangis di salah satu sudut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak. Istri dari almarhum Gagas, korban kecelakaan maut di Pamuruyan ini, tak menyangka pesan yang disampaikan suaminya tak lama menjadi kenyataan.
Mia mengatakan, sebelum meninggal dunia karena ditabrak truk tronton, Gagas sempat menyampaikan wasiat belum lama ini. Ia meminta dibacakan surat yasin oleh anak pertamanya selama satu pekan setelah meninggal.
“Dia juga bilang pengen dipeluk sebelum dimakamkan. Saya enggak nyangka hal itu ternyata isyarat,” kata Nia ditemui sukabumisatu.com, Rabu (15/2/2023).
Gagas juga meminta anak bungsunya untuk disayang oleh semua keluarga. Selain itu, Gagas meminta dimakamkan di dekat makam orangtuanya.
“Dia ngobrol kayak gitu tuh tiga hari yang lalu, sama seminggu yang lalu. Tiba-tiba saja ngomong gitu,” kata Mia.
Gagas meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Jembatan Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Rabu (15/2/2023). Ia ditabrak truk tronton yang hilang kendali.
Warga sekitar mengatakan Gagas yang saat itu sedang mengendarai sepeda motor, berada di lajur kiri jalan. Namun truk tronton hilang kendali, Gagas sempat terseret sekitar 10 meter.
Gagas adalah warga Kampung Angkrang RT 039 RW 016, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda. Saat kejadian korban menggunakan sepeda motor bernopol F 5421 SP.
Kasatlantas Polres Sukabumi, AKP Bagus Yudo Setyawan, mengatakan kasus ini sedang dalam penangana pihaknya.
Polisi sudah menghubungi pemilik tronton dan sedang mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
“Data-data lain sedang kami kumpulkan, untuk pemilik maupun pengurus sedang kami hubungi,” kata dia. (*)
Reporter: Suhendi Soex