Kamis,20 Maret 2025
Pukul: 06:03 WIB

Desa Sukamantri Cisaat, Bagikan BLT DD

Desa Sukamantri Cisaat, Bagikan BLT DD

Senin, 10 Juni 2024
/ Pukul: 12:19 WIB
Senin, 10 Juni 2024
Pukul 12:19 WIB
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

SUKABUMISATU.COM – Sebanyak 76 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) warga Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Senin (10/06/2024).

Bantuan uang tunai sebesar Rp 900 ribu bagi setiap KPM ini merupakan bansos periode Januari Februari dan Maret dari alokasi Dana Desa.
Kepala desa Sukamantri, Cecep Andi Rusmawan kepada awak media menyebut 76 KPM penerima bantuan ini merupakan hasil musyawarah tingkat dusun atas dasar pengajuan RT/RW.

Jadi penyaluran bansos untuk menjawab permasalahan kemiskinan ekstrem, kriteria penerima diantaranya lansia, disabilitas, memiliki riwayat penyakit menahun juga ada yang memang masuk data kemiskinan,” ungkap Cecep disela penyerahan Bansos BLT-DD di Aula Kantor Desa Sukamantri. Dikatakan Andi, penerima bansos hampir 70 persen kalangan lansia. Sisanya adalah penyandang disabilitasnya dan warga miskin.

Baca Juga  Kepala DPMD Kabupaten Sukabumi: Bumdes Bantu Percepatan Pembangunan Desa

“Bantuan uang perbulan senilai Rp 300 ribu untuk periode Januari sampai Maret jadi totalnya Rp 900 ribu,” kata Kades.

Bagi penerima bantuan yang tidak bisa datang ke Desa karena sakit atau penyandang disabilitas, Bansos ini akan diantarkan Kadus ke rumah KPM.
“Jadi tidak bisa diwakilkan. Dan selama penyaluran bantuan saya tekankan kepada staf desa, RT dan RW dipastikan tidak ada potongan,” tegasnya.
Bila penerima BLT-DD meninggal dunia atau pindah alamat, menurut Cecep, berdasarkan musyawarah dusun maka bansos ini akan dialihkan kepada KPM prioritas usulan data BLT-DD.

Baca Juga  Sudah Ada 99 Desa Mandiri di Sukabumi, Tahun Ini Bertambah 20 lagi

Disinggung terkait rencana Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi yang akan melakukan verifikasi, validasi, sekaligus labelisasi rumah penerima Bansos, Kades mengaku mendukung wacana tersebut.
“Program itu wacana dari dulu. Labelisasi rumah penerima bansos bagi saya itu lebih bagus agar lebih tepat sasaran. Jadi bila rumah mereka setelah dilabel menjadi beban moral lalu secara sadar penerima mengundurkan diri . Berarti sebenarnya dengan labelisasi dapat membedakan masyarakat  penerima yang layak atau tidak layak.” beber Cecep.

Related Posts

Add New Playlist