Kamis,23 Januari 2025
Pukul: 18:54 WIB

Ciptakan Batik Khas Cikelat, Mahasiswa Nusa Putra Sukabumi Selesaikan KKN

Ciptakan Batik Khas Cikelat, Mahasiswa Nusa Putra Sukabumi Selesaikan KKN

Rabu, 31 Juli 2024
/ Pukul: 12:21 WIB
Rabu, 31 Juli 2024
Pukul 12:21 WIB
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

SUKABUMISATU.COM – Tutup kegiatan KKN 2024, 20 Mahasiswa Universitas Nusa Putra Sukabumi ciptakan Batik Khas Desa Cikelat Kecamatan Cisolok. Rabu, (31/7/24).

Batik yang diberi nama Dayeuh Cikelat itu dibuat dan diserahkan Mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra Sukabumi sebagai cinderamata saat acara penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Aula Desa Cikelat. Selasa, (30/7)

Kordinator Kelompok KKN Ilham Maulana mahasiswa dari Prodi Hukum ini mengatakan bahwa acara penutupan KKN tidak hanya menandai selesainya masa KKN tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkenalkan dan menyerahkan secara simbolis motif batik yang sudah mereka buat dan diharapkan dapat menjadi identitas khas Desa Cikelat Kecamatan Cisolok.

“Kami menamainya Batik Dayeuh Cikelat, filosofi dan makna nama Dayeuh Cikelat diambil dari bahasa sunda, Dayeuh yaitu tempat tinggal, pemukiman, atau kota. Sementara Cikelat merujuk pada Desa Cikelat,” ungkap Ilham Maulana pada sukabumisatu.com.

Baca Juga  Jenis-jenis Perubahan Organisasi

Menurutnya, motif batik “Dayeuh Cikelat” mempresentasikan suatu daerah yang menonjolkan ciri khas dan kearifan lokal sehari-hari yang ada di desa cikelat. Pembuatan motif batik ini juga merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan oleh kelompok KKN pada bulan Juli 2024 ini.

“Motif batik Dayeuh Cikelat juga menampilkan kombinasi berbagai bentuk geometris dan flora yang melambangkan keberagaman masyarakat Desa Cikelat yang tetap bersatu dalam satu kesatuan,” ungkap Mutiara Resmi. Rabu, (31/7/24).

Batik Dayeuh Cikelat di design oleh Mutiara Resmi yang juga merupakan salah satu anggota kelompok KKN Universitas Nusa Putra. Ia pun menceritakan beberapa kesulitannya saat proses pembuatan motif batik khas Desa Cikelat tersebut.
Menurutnya hal tersulit adalah  penentuan filosofi/makna karena kurangnya informasi lebih dalam mengenai ciri khas dan kearifan lokal Desa, namun hal tersebut tidak menjadi halangan bagi 20 anggota KKN untuk terus menggali informasi hingga sampai pada proses pembuatan.

Baca Juga  Emosi dan Suasana Hati pada Aplikasi Perilaku Organisasi

“Motif batik tersebut terinspirasi dari kearifan lokal yang ada di Desa Cikelat, seperti padi yang melambangkan siklus kehidupan yang terus berputar dan ketergantungan manusia pada alam, serta cengkeh yang melambangkan kehangatan dan kenyamanan,” jelasnya.

Mutiara juga menjelaskan, selain motif, warna-warna yang digunakan dalam batik Dayeuh Cikelat juga memiliki makna simbolis. Warna krem melambangkan kemakmuran, sementara warna hitam melambangkan kekuatan, otoritas, dan keanggunan. “Makna filosofi dari batik Dayeuh Cikelat dapat diartikan sebagai representasi dari kearifan lokal, kehidupan, dan masyarakat Desa Cikelat,” ujar Mahasiswi Prodi Design Komunikasi Visual ini.

“Batik ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam, menghargai keberagaman, dan melestarikan warisan budaya,” sambungnya.

Sementara itu Kepala Desa Cikelat Hadian Rahayu menyampaikan terimakasihnya. Ia  berharap langkah awal yang di gagas Mahasiswa ini dapat diterima masyarakat Cikelat.

Baca Juga  Mahasiswa Universitas Nusa Putra Implementasikan Program Ecoprint dalam KKN di Desa Cikelat

“Saya sangat berterima atas gagasan yang dibuat ade-ade ini, dan mungkin ke depan saya akan mensosialisasikan ke masyarakat. Saya berharap ini bukan hanya sebagai simbol, tapi juga menjadi nilai jual untuk menambah nilai ekonomi masyarakat kami yang mayoritas sebagai petani,” ungkapnya.

Kepala Desa Cikelat berharap kedepannya dapat mengembangkan batik tersebut dengan mengadakan pelatihan bagi masyarakat. “Secara prinsip KKN itu memang harus seperti ini. Ada kenang-kenangan dan kontribusi bagi kami dan masyarakat desa,”

Sementara itu perwakilan BPD Desa Cikelat Agus Syaifudin menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya pada 20 Mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra Sukabumi.

“Ini merupakan satu terobosan yang baru, batik ini merupakan sebuah karya yang sangat kami apresiasi sebagai cinderamata yang menjadi ciri khas kami. Semoga UMKM di wilayah kami dapat mengembangkan batik ini,” pungkasnya.

Related Posts

Add New Playlist