SUKABUMISATUMCOM – Sekelompok mahasiswa Universitas Nusa Putra yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cikelat telah mengimplementasikan program inovatif berbasis lingkungan yang disebut ecoprint. Minggu, (25/08/2024).
Menurut Intan Nabila, salah seorang peserta KKN Universitas Nusa Putra mengatakan, bahwa program ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk mengintegrasikan aspek keberlanjutan lingkungan dengan pengembangan ekonomi lokal.
Ecoprint, sebuah teknik pencetakan alami yang memanfaatkan pigmen dari tumbuhan untuk menciptakan pola dan warna pada kain, telah diperkenalkan oleh tim KKN sebagai alternatif ramah lingkungan terhadap metode pewarnaan tekstil konvensional.
“Pendekatan ini tidak hanya mengurangi penggunaan zat kimia berbahaya dalam proses produksi tekstil, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat setempat untuk mengeksplorasi potensi sumber daya alam lokal secara berkelanjutan,” papar Intan.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN telah mengadakan serangkaian lokakarya dan pelatihan bagi warga Desa Cikelat. Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan terkait teknik ecoprint, mulai dari identifikasi dan pengumpulan bahan baku alami hingga proses pencetakan dan finalisasi produk.
“Melalui inisiatif ini, masyarakat desa diharapkan dapat mengembangkan industri kreatif berbasis rumah tangga yang ramah lingkungan. Selain aspek ekonomi, program Ecoprint juga memberikan dampak positif terhadap kesadaran lingkungan masyarakat. Penggunaan bahan-bahan alami dalam proses produksi mendorong warga untuk lebih menghargai keanekaragaman hayati di sekitar mereka dan memahami pentingnya pelestarian lingkungan. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang menjadi fokus global saat ini,” imbuhnya.
Kolaborasi antara mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra dan masyarakat Desa Cikelat dalam program Eco print ini merupakan contoh nyata bagaimana pengetahuan akademis dapat diaplikasikan untuk memberikan solusi praktis terhadap tantangan sosial dan lingkungan di tingkat lokal. Inisiatif semacam ini diharapkan dapat menjadi model bagi program-program pengabdian masyarakat di masa mendatang, yang tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pemberdayaan komunitas dan pelestarian lingkungan secara holistik.