SUKABUMI – Desa terdampak bencana banjir, longsor, dan gerakan tanah di Sukabumi, Jawa Barat bertambah menjadi 176 dari 39 Kecamatan. Dimana, jumlah korban meninggal akibat bencana ini sebanyak 10 orang.
“Untuk bencana di Sukabumi ada penambahan jumlah desa yang terdampak, kemarin 172 Desa dari 39 kecamatan sekarang meningkat 176 Desa dari 39 Kecamatan itu kan ada pergerakan tanah jadi kami berharap masyarakat tetap waspada di Sukabumi,” kata Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. Sabtu, (14/12/2024).
Bey mengatakan jumlah meninggal 10 orang dan 2 orang yang dinyatakan hilang masih belum ditemukan. Dia juga menegaskan bahwa pencarian korban hilang akan tetap dilakukan dan belum ada batas waktunya. “Dan jumlah meninggal 10, dan 2 belum ditemukan. Pencarian yang hilang masih terus dilakukan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Bey mengungkapkan bahwa untuk fasilitas kesehatan di Pelabuhan Ratu tidak berfungsi. Sementara, sekolah-sekolah juga masih rusak. “Untuk kesehatan satu di Pelabuhan Ratu, itu satu tidak bisa berfungsi. Bagian belakang masih bisa sebetulnya kami akan berkoordinasi memberikan pelayanan kalau sudah aman.”
“Dan untuk sekolah ada beberapa yang masih rusak. Dan yang penting itu adalah relokasi beberapa rumah terutama di daerah yang pergerakan tanahnya terjadi. Untuk daerah yang terisolir sudah tidak ada, walaupun masih ada yang memutar atau masih ada perbaikan, sehingga masih harus antri,” paparnya.
Bey mengatakan untuk relokasi rumah rusak masih dilakukan pendataan dan asesmen dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). “Untuk, masih terus di assessment ya tapi contohnya di Cikembar itu 40 rumah tapi di satu daerah di neglasari di Purabaya itu yang rusak berat ada 4 tapi masyarakat disitu merasa sudah tidak aman, kalau sudah di assesment oleh PVMBG kalau memang diperlukan direlokasi semua kami akan relokasi.”