Sabtu,17 Mei 2025
Pukul: 10:32 WIB

Takut di Hakimi Masa, Pemotor Ugal-Ugalan ini Mengaku Korban Geng Motor

Takut di Hakimi Masa, Pemotor Ugal-Ugalan ini Mengaku Korban Geng Motor

Sabtu, 4 Januari 2025
/ Pukul: 22:51 WIB
Sabtu, 4 Januari 2025
Pukul 22:51 WIB
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

SUKABUMI – Sahrul Ramdani (24 tahun), warga Kaum Kaler Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, diduga dibacok sekelompok orang tidak dikenal atau OTK di bawah Terminal Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jumat, 3 Januari 2025 sekira pukul 21.00 WIB.

Sahrul yang terluka pada bagian kepala dan kakinya mengaku bahwa ia di cegat 8 orang tak dikenal, lalu merampas sepeda motornya setelah melukainya. “Kejadiannya di jalan gelap, untung saja ada warga yang membantu, mereka membawa senjata tajam besar-besar,” ungkap Sahrul pada sukabumisatu.com Jum’at, (3/01/2025).

Dari pengakuan Sahrul, salah satu dari tiga pelaku yang membawa celurit menyerang Sahrul sehingga menyebabkan luka pada bagian paha dan kepala. Dan sepeda motor miliknya dibawa kabur komplotan pelaku.

Baca Juga  15 Anak Geng Motor di Amankan Polisi di Sukabumi

“Motor saya dibawa geng motor itu, saya melihat ada logo salah satu kelompok geng motor. Saya dibacok di paha dengan enam jahitan dan di kening tiga jahitan,” ujarnya yang saat itu langsung dibawa warga ke RSUD Sekarwangi.

Sahrul mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. “Laporan saya sudah diterima dan langsung direspons oleh pihak kepolisian,” katanya. Pengakuan Sahrul dibuktikan dalam proses penyidikan polisi. Namun cukup mencengangkan, pengakuan Sahrul berbanding terbalik dengan hasil penyidikan polisi.

 

Kapolsek Caringin Ipda Sugiarto menyatakan peristiwa ini bukan aksi pembegalan. “Sepeda motor korban tidak dibawa pelaku, melainkan diamankan oleh kami di Polsek Caringin. Ini adalah kesalahpahaman yang berujung keributan,” jelasnya.

Baca Juga  Polisi Ringkus Satu Anggota Geng Motor Berpistol Bikin Onar di Kampung Nambo Cisolok

 

Lebih lanjut Ipda Sugiarto mengatakan bahwa hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan dan terduga korban (Sahrul), bahwa statement yang dilontarkan Sahrul tersebut adalah tidak benar atau sebuah rekayasa.

 

“Statement terduga korban tidak benar, atau mengarang cerita. Dikarenakan korban pada malam tadi dalam posisi kurang sadarkan diri atau dalam posisi mabuk,” ungkap Ipda Sugiarto pada sukabumisatu.com.

 

Lebih lanjut Sugiarto mengatakan bahwa kejadian yang sebenarnya yaitu rombongan yang dimaksud terduga korban tersebut adalah rekannya sendiri yang saat itu sedang melakukan konvoi sebanyak kurang lebih 8 motor dan 12 orang.

Baca Juga  Diancam Dibunuh, Kronologi Siswi SMK Bojonggenteng jadi Korban Begal

“Karena terduga korban dan rekan-rekannya itu kebut-kebutan, kemudian diberhentikan oleh warga masyarakat. Namun karena ketakutan korban terjatuh dan lari ke jurang sehingga korban terluka. Kemudian sepeda motornya juga ditinggalkan dan oleh warga diantarkan ke Polsek Caringin,” jelasnya.

Related Posts

Add New Playlist