SUKABUMISATU.COM – Satreskrim Polres Sukabumi menetapkan dua orang tersangka geng motor yang bikin onar di Kampung Alfurqon (sebelumnya ditulis kampung nambo), Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Dalam konferensi pers, terungkap alasan pelaku mengancam akan membunuh warga.
Dua orang yang ditetapkan tersangka diketahui berinisial AI dan AG. Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, mengatakan mereka adalah anggota geng motor XTC.
“Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, dua orang ini diketahui terlibat melakukan pengejaran dan pengancaman kepada salah seorang warga yang menurut para pelaku ini adalah anggota geng motor brigez,” kata Maruly dalam konferensi pers, Senin (17/7/2023).
Kedua orang tersebut diamankan tak lama setelah videonya viral. AG diamankan saat bersembunyi di rumah temannya di Cisolok, sementara Ai ditangkap di wilayah Sukabumi kota.
Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Beberapa diantaranya berupa obat-obatan jenis tramadol dan hexymer, jaket XTC, dan korek api pistol.
“AG pelaku yang membawa diduga senjata api dan setelah dicek ternyata korek yang bentuknya menyerupai senpi. Sementara AI berperan sebagai pembonceng,” kata Maruly.
Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat pasal 335 ayat 1 e juncto ayat 5 KUHPidana. Ancaman hukumannya satu tahun penjara.
“Semua pelaku sudah dewasa dan motifnya kita ketahui bahwa para pelaku menganggap korban sebagai musuh mereka,” kata Maruly.
“Untuk kasus obat-obatan terlarang, prosesnya penyelidikannya dilimpahkan ke Satnarkoba Polres Sukabumi,” tambahnya.
Aksi anarkis para pelaku terjadi pada Minggu 9 Juli lalu. Saat itu, kedua pelaku bersama enam lainnya mendapati korban sedang turun dari angkot.
AG dan AI lantas bergegas mengejar pelaku yang lari ke dalam gang. Para pelaku juga sempat meneror sampai ke rumah korban.
Di sana salah satu tersangka yakni AG, sempat mengacungkan pistol korek api dan mengancam hendak membunuh korban.
Di hadapan polisi, AG mengaku hanya menggertak korban untuk menakut-nakutinya. “Cuman buat nakut-nakutin Pak,” kata AG.
AG mengatakan, Ia mengejar korban untuk mengambil jaketnya. “Karena dulu saya juga pernah diambil (baju/jaketnya). Cuma karena beda kelompok aja, enggak ada sebab lain,” singkat AG.
Redaktur: Mulvi Mohammad Noor