SUKABUMISATU.COM – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi nomor urut 1 Iyos-Zainul, meluncurkan salah satu program unggulannya yakni bantuan keuangan bagi Desa senilai 200 juta per Desa serta rewards tambahan bantun keuangan khusus bagi Desa yang berprestasi. Hal ini dijelaskan Iyos Somantri ditengah kesibukannya bersosialisasi di Wilayah 6 beberapa hari lalu. Senin, (19/10/2024).
Dijelaskan Iyos, bantuan keuangan tersebut dapat dimanfaatkan para kepala desa untuk kegiatan kegiatan non infrastruktur seperti diantaranya insentif RT RW, insentif Guru ngaji dan Paud, dan kegiatan infrastruktur lainnya seperti perbaikan jalan Desa serta pembangunan irigasi.
“Setiap kunjungan, kami sering mendapat keluhan dari warga terkait minimnya insentif RT RW, guru ngaji dan paud serta pembangunan jalan Desa yang masih belum merata,” ujar Iyos pada sukabumisatu.com.
Selain itu Iyos Somantri juga menyampaikan, infrastruktur jalan merupakan salah satu isu utama yang ada di Kabupaten Sukabumi, dan sekaligus menjadi tantangan utama, yaitu jumlah jalan yang perlu diperbaiki begitu banyak. Namun tidak berbanding lurus dengan kemampuan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah.
“Saat berbicara perencanaan program pembangunan di wilayah ini maka isu jalan menjadi salah satu hal yang sangat wajib untuk mendapatkan perhatian khusus dan perencanaan yang serius. Maka kami sudah menyiapkan beberapa strategi yang bersifat umum dan yang bersifat khusus di luar strategi-strategi lainnya yang bersifat teknis,” sambung Iyos.
Iyos membeberkan sejumlah strategi yang bakal dijalankan untuk mewujudkan salah satu program andalannya tersebut. Salah satunya, strategi umum untuk meningkatkan PAD atau pendapatan asli daerah.
“Pertama peningkatan pendapatan daerah secara signifikan yang hasilnya nanti akan digunakan untuk berbagai macam kebutuhan pembangunan, termasuk kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang bersifat primer diantaranya infrastruktur dan kebutuhan pembangunan lainnya yang bersifat non infrastruktur seperti kesehatan masyarakat, pendidikan, dan lain-lain,” jelasnya.
Lebih lanjut Iyos menjelaskan kenapa strategi ini disebut strategi umum, karena pada akhirnya tidak hanya akan menjawab permasalahan isu jalan rusak saja juga isu-isu lainnya yang ada di Kabupaten Sukabumi. Peningkatan pendapatan daerah secara signifikan ini bukanlah hal yang baru bagi Iyos Somantri, karena faktanya Iyos Somantri pernah menjabat Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) periode 2011-2015.
“Saya bersama pak Zainul dapat meningkatkan PAD secara signifikan di masa jabatan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi kelak,” ujarnya.
Selain peningkatan anggaran strategi pendekatan lainnya berupa perbaikan fokus dan tuntas pada pengelolaan infrastruktur jalan yang saat ini menjadi isu yang masif di seluruh wilayah kabupaten sukabumi. Pasalnya, yang terjadi saat ini dalam pelaksanaan peningkatan kualitas jalan (perbaikan) tidak fokus dan tidak tuntas pada ruas-ruas jalan yang rusak tersebut.
“Maka akibatnya masyarakat tidak terlalu merasakan kemanfaatan yang maksimal dari perbaikan yang dilaksanakan tersebut,” cetus Iyos.
Menurut Iyos perbaikan jalan yang fokus dan tuntas perlu dilakukan agar dirasakan kemanfaatannya. Pasangan Iyos-Zainul menjanjikan untuk menerapkan kebijakannya sendiri dan akan menerapkan kebijakan perbaikan jalan yang lebih fokus dan tuntas dalam pelaksanaannya. Untuk memperjelas pendekatan yang akan dilakukannya ini, Iyos Somantri memberikan ilustrasi dan penjelasan.
“Misalkan di wilayah Kabupaten Sukabumi terdapat 10 jalan yang rusak dengan masing-masing kerusakan 5 kilometer sehingga total perbaikan jalan yang perlu dilakukan di 10 ruas jalan tersebut berjarak 50 kilometer. Sementara anggaran yang tersedia dalam satu periode hanya dapat memenuhi perbaikan untuk 30 kilometer,” ungkapnya.
Menurut Iyos yang terjadi saat ini, anggaran untuk 30 kilometer tersebut dipaksakan untuk memenuhi perbaikan 10 ruas jalan sehingga masing-masing ruas jalan hanya mendapat 3 kilometer bagian jalan yang diperbaiki dengan sisanya 2 kilometer masih belum tertangani, artinya tidak satupun dari 10 ruas jalan tersebut tuntas diperbaiki.
“Akibatnya masyarakat tidak merasakan manfaat yang maksimal dari perbaikan jalan tersebut serta implikasi peningkatan ekonomi dari kelancaran mobilitas wargapun tidak bisa diraih,” tuturnya.
Dengan pendekatan perbaikan fokus dan tuntas itu, merujuk pada contoh 10 ruas jalan tadi maka yang akan dilakukan adalah anggaran yang tersedia untuk 30 kilometer akan digunakan untuk menuntaskan perbaikan 6 ruas sekaligus hingga tuntas sementara sisanya 4 ruas jalan akan diperbaiki pada periode anggaran berikutnya.
Iyos kemudian melanjutkan bahwa dengan strategi ini secara bertahap akan lebih terlihat progres perbaikan jalan serta akan dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Masih kata Iyos, programnya kedepan pasca pelantikan tak hanya bantuan keuangan sebesar Rp200 juta per desa per tahun, iya juga berjanji akan memberikan Dana Kompetitif diluar anggaran Rp200 juta yang dapat digunakan pemerintah desa untuk perbaikan ataupun pembangunan jalan baru di wilayahnya masing-masing dan juga untuk kegiatan non infrastruktur lainnya.
“Jumlah ini setara dengan Rp1-3,6 miliar per-kecamatan tergantung dengan jumlah desa atau kelurahan yang ada di masing-masing kecamatan. Selain untuk perbaikan dan pembangunan jalan, sebagian dana ini dapat juga digunakan untuk infrastruktur lain seperti kebutuhan irigasi atau hal-hal lainnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa serta untuk peningkatan kesejahteraan linmas, kader posyandu, dan lainnya,” pungkasnya