SUKABUMISATU.COM – Bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) dari Partai Gerindra untuk Dapil 5 Kabupaten Sukabumi, Tajudin Mansyur, berbagi kisah inspiratif saat bersilaturahmi dengan masyarakat.
Siapa sangka, sosok pria yang kini dikenal sebagai Boss atau orang sukses asal Sukabumi ini pernah merasakan hidup getir menjadi gelandangan di ibu kota.
Kisah tersebut Ia sampaikan saat bersilaturahmi bersama warga di Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Rabu (13/09/2023). Ia menceritakan massa hidupnya untuk dijadikan motivasi.
“Alhamdulillah, Allah mentakdirkan saya hingga seperti ini. Kalau boleh saya ceritakan, saya ini 13 tahun jadi gelandangan dan sukses di Jakarta,” kata pria yang kini karib disapa Kang Tajam ini.
Seperti diketahui, Tajam kini menjabat sebagai Management Director di PT Cakrawala Lautan Indonesia, sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di sektor kemaritiman.
Tajam membawahi 28 cabang di Indonesia dan 6 cabang di luar negeri dengan jumlah karyawan sebanyak 1.746 orang.
Jauh sebelum mencapai titik suksesnya kini, Tajam menjalani getirnya hidup di jalanan Jakarta semenjak Ia merantau pada tahun 2000.
“Saya berangkat ke sana dengan modal nekat. Saya tidak ada kenalan di Jakarta tapi penuh keyakinan dan doa orangtua, saya yakinkan diri untuk merantau,” kata Tajam.
Tajam mengatakan Ia sempat menjadi gelandangan dan tidur di kolong jembatan. Saat awal-awal merantau, Tajam hanya mengandalkan penghasilan dari bekerja sebagai pemulung.
Ia juga sempat tinggal di masjid di bilangan Kalibata Tengah, Jakarta Selatan. Tajam mengingat momen getir hidupnya dimana saat itu kondisinya sangat sulit.
“Nama masjidnya Masjid Al Ikhlas di Kalibata Tengah. Awalnya saya tidak bisa tidur di masjid, namun lama kelamaan kenal dengan pengurus masjidnya hingga dipercaya dan diperbolehkan tidur di masjid juga sambil mengajar mengaji,” imbuh Tajam.
Massa-massa sulit itu, Ia jalani sekitar 13 tahun. Hingga di tahun 2013, Tajam banting stir mencoba profesi lain dengan tujuan mengubah nasib.
“Saya pernah jadi tukang sampah, juga security. Kemudian pada 2013 pertengahan saya diterima bekerja menjadi sopir,” kata dia.
“Saat itu saya punya keyakinan, saya yakin dengan kekuasaan tuhan. Saya mintakan (berdoa), karena kalau saya tidak meurbah alur hidup saya, saya akan menjadi gelandangan selamanya,” imbuhnya.
Selama menjadi sopir, Tajam belajar banyak hal dari boss nya. Hingga menjelang akhir 2013, Ia dipercaya untuk menjadi staf di perusahaan yang sama.
Tak sampai di situ, Tajam rupanya haus dengan ilmu. Ia sadar, untuk menjadi sukses, Ia harus memiliki skill atau kemampuan.
Tajam mulai belajar bahasa inggris dan banyak membaca buku. Ia juga memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan marinir surveyor yang pada akhirnya turut berpengaruh pada peningkatan karir.
“Kemudian pada 2015 saya dipercaya untuk menjadi general manajer. Saya dipercaya menjadi Boss perusahaan tersebut di Indonesia, dengan modal jujur dan keyakinan saya untuk terus belajar,” kata dia.
“Alhamdulillah dari situ, atas izin Allah hidup saya berubah,” tambahnya.
Ia berharap, kisah hidupnya tersebut menjadi inspirasi bagi semua orang khususnya kalangan generasi muda. Ia berpesan kepada generasi muda agar terus semangat dalam menggapai cita-cita.
“Saya seringkali menjadi pembicara dan motivator yang membagikan perjalanan hidup pada anak-anak muda, contohnya dalam seminar acara yang dibuat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia,” pungkasnya.
Reporter: Uga Hoeru Rabani | Redaktur: Mulvi Mohammad Noor