Penulis : Siti Nuraeni, Shafira Putri, Rifki Ardiyansah, Boi Hudson, Shaila Santika.(Mahasiswa Universitas Nusa Putra Sukabumi)
Di tempat kerja atau dalam suatu organisasi, kadang-kadang kita terlalu terjebak dengan angka, target, efisiensi kerja, dan lain-lain.
Namun, di balik semua angka dan target tersebut, ada satu yang sering terlupakan yaitu emosi dan suasana hati. Baik itu emosi positif atau negatif, keduanya memiliki dampak besar pada perilaku perusahaan dalam semua prosesnya mulai dari seleksi
karyawan hingga keselamatan dan cedera yang terjadi di tempat kerja.
1. Proses Seleksi yang Lebih Baik dengan Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional (EI) sangat penting dalam proses seleksi karyawan karena dapat
memprediksi keberhasilan mereka di masa depan. Perusahaan atau organisasi harus
seimbang dalam menilai keahlian teknis dan kecerdasan emosional (EI) saat proses seleksi
karyawan.
2. Pengambilan Keputusan yang Dipengaruhi Suasana Hati
Emosi memiliki pengaruh terhadap proses pengambilan keputusan, seperti:
• Emosi positif, seperti optimisme dan antusiasme bisa mendorong kreativitas dan
kemampuan penyelesaian masalah.
• Emosi negatif, seperti setres dan ketakutan bisa menghambat pemikiran rasional
dan meningkatkan risiko kesalahan.
3. Kreativitas dan Motivasi
Pengaruh emosi dalam tim kerja:
• Suasana hati positif meningkatkan: semangat kerja, kreativitas, dan produktivitas.
• Suasana hati negatif bisa menyebabkan:
– Konflik interpersonal
– Penurunan motivasi
– Perilaku menyimpang di tempat kerja
4. Pemimpin Harus Menjadi Inspirator Emosi
Peran pemimpin bukan hanya mengarahkan karyawan saja, tetapi pemimpin perlu menjadi
inspirator emosional bagi karyawan, seperti:
• Membangkitkan emosi positif dalam tim
• Menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan
• Membangun koneksi emosional antar karyawan
• Mengarahkan komitmen pada tujuan bersama
5. Kesehatan dan Keselamatan di Tempat Kerja
• Suasana hati yang negatif bisa meningkatkan risiko cedera
• Ketidakstabilan emosional bisa mengurangi fokus kerja
• Kecemasan bisa mempengaruhi respons terhadap situasi berbahaya.
Referensi :
Robbins, S., & Judge, T. (2019). ORGANIZATIONAL BEHAVIOR 18 th EDITION. Pearson