SUKABUMISATU.COM – Sejumlah individu macan tutul jawa (panthera pardus melas) terekam kamera jebak (kamera trap) di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Petugas memastikan, populasi macan tutul jawa di kawasan tersebut dalam kondisi aman.
Dari video yang diunggah akun resmi Balai Besar TNGGP, terlihat macan tutul jawa berkeliaran dalam hutan. Selain bercorak tutul, ada pula macan tutul dengan dominasi warna tubuh hitam atau biasa disebut macan kumbang yang terekam kamera.
“Video itu hasil penelitian terbaru sekitar bulan Juni 2023. Dari wilayah, populasi macan tutul jawa di TNGGP kami estimasikan berjumlah 24 individu,” ujar Ade Bagja, Humas BBTNGGP kepada sukabumisatu.com, Rabu (02/07/2023).
Ade mengatakan, penelitian terkait populasi macan tutul jawa di TNGGP dilakukan rutin sejak tahun 2000an. Penelitian didukung dengan aplikasi renamer dan metode spatially explicit capture-recapture.
“Setiap individu bisa dibedakan dari motif atau corak tutulnya hingga diketahui estimasi jumlahnya masih sekitar 24 individu,” kata dia.
Dari jumlah tersebut, lanjut Ade, populasi macan tutul jawa masih bisa dikatakan aman. Penyebarannya berada di kawasan hutan Gunung Gede dan Pangrango.
Kelestarian macan tutul jawa di TNGGP didukung oleh ketersediaan mangsa atau makanan yang masih mencukupi. Untuk menjaga hal itu, Ia pun mengajak masyarakat untuk mendukung pelestarian macan tutul jawa.
“Hal itu bisa dilakukan salah satunya dengan tidak berburu hewan mangsa macan tutul. Seperti memburu babi misalnya, yang itu bisa membuat sumber makanan macan tutul tetap ada,” kata dia.
“Sehingga keberadaan macan tutul tetap berada di kawasan dan mereka tidak keluar atau permukiman untuk mencari sumber daya makanan yang lain,” katanya.
Editor: Uga Hoeru Rabani | Redaktur: Mulvi Mohammad Noor