SUKABUMISATU.COM – Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) mensosialisasikan sejumlah program beasiswa yang bisa diikuti siswa-siswi serta mahasiswa-mahasiswi yang ingin menempuh pendidikan di negeri Paman Sam. Program ini dinilai perlu dimaksimalkan, mengingat jumlah penerima beasiswa Amerika dari Indonesia masih sedikit dibanding negara lain di Asia Tenggara.
Seperti yang diungkapkan Atase Kebudayaan Kedubes AS, Emily Yasmin Norris. Program-program terkait pendidikan serta beasiswa itu tak terlepas dari kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat.
“Kami punya beberapa program untuk mendukung pendidikan di Indonesia. Juga bagi warga negara Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di Amerika serikat,” kata Emily kepada sukabumisatu.com ditemui usai kegiatan sosialisasi program Kedubes AS di Univesitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Rabu (6/4/2023).
Emily memaparkan, setidaknya ada tiga kanal bagi para pelajar atau mahasiswa di Indonesia yang ingin memanfaatkan program beasiswa pemerintah Amerika Serikat. Pertama adalah melalui EducationUSA, lembaga yang dibentuk sebagai sumber resmi untuk informasi pendidikan tinggi di AS.
“Untuk memudahkan sosialisasi dan pemanfaatan program, kami sudah membuka enam kantor EducationUSA di Indonesia. Informasinya juga bisa diakses secara virtual,” tutur Emily.
Kanal kedua adalah melalui program beasiswa Fulbright yang dikelola lembaga American Indonesian Exchange Foundation (Aminef). Kemudian yang ketiga adalah program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI).
“Program YSEALI ini sudah 10 tahun, dan sudah ada 39 ribu orang Indonesia yang bergabung di network ini. Programnya tidak untuk melanjutkan program empat tahun studi, lebih pendek. Di dalamnya ada workshop, pertukaran pelajar, dan lainnya,” imbuh Emily.
Selain di Kampus UMMI, kunjungan juga dilakukan Emily ke Pondok Pesantren Al Bayan Sukabumi. Selanjutnya, sosialisasi akan dilakukan di Bogor dan Pekalongan.
Emily berharap sosialisasi ini bisa menambah pengetahuan para pelajar dan mahasiswa mengenai kemitraan strategis antar dua negara.
Kemudian para pelajar dan mahasiswa juga mendapatkan informasi lebih tentang kesempatan mendapatkan beasiswa ke Amerika.
“Saya juga ingin mereka terinspirasi, belajar lebih banyak Bahasa Inggris. Kemampuan dalam Bahasa Inggris membuka pintu atau peluang untuk semua program-program ini,” kata dia.
“Kami juga mendorong agar lebih banyak lagi warga Indonesia yang memanfaatkan program-program pendidikan dari kami. Apalagi jika dibandingkan dengan beberapa negara lain di ASEAN, jumlah warga Indonesia yang memanfaatkan program pendidikan dan beasiswa Amerika masih lebih sedikit,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut Emily juga memaparkan sekilas perjalanan hubungan strategis Amerika-Indonesia dari masa lampau hingga sekarang. Kedatangan Emily yang mewakili Kedubes AS juga mendapatkan sambutan para mahasiswa yang antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMI, Dyah Lyesmaya, mengatakan kegiatan sosialisasi diikuti 200 orang mahasiswa dari prodi PGSD dan sastra inggris.
“Alhamdulillah ada inisiatif dari Kedubes AS untuk melakukan sosialisasi ini dan tentunya kami terbuka,” kata Dyah.
Ia berharap informasi yang disampaikan perwakilan Kedubes AS bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasiswa. Sosialisasi ini adalah kali pertama dilakukan Kedubes AS di Kampus Ummi.
“Kami berharap para mahasiswa termotivasi dan bisa memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin,” tukasnya.
Redaktur: Mulvi Mohammad Noor