SUKABUMISATU.COM – Pelestarian Sumber Daya Alam Indonesia yang cukup melimpah sekitar 70 juta hektar di alokasikan pada kebutuhan lahan pertanian. Kendala yang terjadi seiring waktu menyebabkan seluas 45 hektar yang dirasa efektif untuk dicocok tanam. Menteri Pertanian menegaskan kembali pentingnya Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLPPB) kepada para bupati dan pemerintah daerah untuk tidak memberikan izin alih fungsi lahan pertanian pada pemanfaatan non pertanian.
Sebagai wilayah kecil yang memiliki lahan pertanian cukup luas, desa Cihamerang memanfaatkan keunggulan tersebut bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan namun juga sebagai peluang usaha guna meningkatkan taraf perekonomian dan menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Pelaku usaha lokal yang memanfaatkan peluang tersebut diantaranya ialah yayasan AT-TIIJAAN terletak diwilayah Kp. Pameungpeuk Desa CIhamerang, Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi. Dengan menjadikan buah lemon sebagai bahan baku utama untuk dijadikan peluang usaha bisnis. Usaha bisnis ini, selain menciptakan keuntungan secara komersil tapi juga membantu dalam pemberdayaan sumber daya manusia sehingga lebih produktif dan kreatif. Hasil keuntungan yang didapatkan kemudian dialokasikan pada pembangunan yayasan sekolah dan pembayaran kepentingan sekolah sehingga menolong anak muda sekitar untuk bisa belajar dan mengembangkan potensi diri.
Menindaklanjuti hasil pemetaan awal yang dilakukan oleh Patriot Desa Jawa Barat kemudian berkolaborasi dengan Universitas Muhamadiyah Sukabumi dalam melakukan observasi terkait permasalahan yang dihadapi yaitu kurangnya pengetahuan dalam mengakses pemasaran melalui metode digital. Hal itu mendorong keinginan kelompok 25 KKN-T Universitas Muhammadiyah Sukabumi untuk memberikan pendampingan digital marketing kepada pelaku usaha lokal. kelompok KKN-T 25 mengatakan bahwa “Pendamping ini dilakukan agar mereka tau, mau, dan mampu mengembangkan pola pikir yang dapat membentuk kreatifitas untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi seiring perkembangan zaman”. Ia kemudian menegaskan alasan utamanya bahwa “pemberdayaan ini diharapakan dapat mengembangkan sumber daya masyarakat di Desa Cihamerang” ujar Ananada Rizkia Kamal (20 Tahun) selaku ketua kelompok
Sari buah lemon yang merupakan produk minuman dengan bahan dasar alami tanpa bahan pengawet dapat bertahan dari 3-4 bulan. produk ini memiliki kandungan vitamin c yang sangat tinggi sehingga dapat membantu mempertahankan daya tahan tubuh.
Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan termasuk orang dewasa dan anak kecil.
Sari buah lemon ini diproduksi secara langsung oleh SMK AT-TIIJAN yang dimana siswa dan siswi ikut berperan dalam proses produksinya.
Yayasan memiliki tanah dengan luas -/+ 15 hektar, yang sebagian besar luas lahannya ditanami dengan buah jeruk lemon. Dengan kurun waktu panen 1 tahun.
Waktu produksi dilakukan apabila adanya pesanan dari customer. menurut Wandi (29 Tahun) sebagai penggerak lokal sebagai salah satu pengurus pembuatan sari buah lemon ini menyebutkan bahwa “proses produksinya tidak dilakukan secara rutin setiap hari, sebab minuman dari bahan dasar sari buah lemon memiliki potensi basi yang tinggi apabila di diamkan dalam waktu cukup lama”
Tercetusnya ide bisnis ini berkat besarnya potensi dari berbagai aspek yang membantu diantaranya mata air murni, dataran dan tanah hasil pertanian yang mendukung untuk penanaman jeruk lemon yang menghasilkan kadar asam sangat tinggi. Wandi mengatakan “semakin asam rasa lemon akan semakin baik untuk diolah menjadi produk sari lemon” .
Packaging dan desain yang dibuat belum cukup menarik perhatian customer. Selian itu, tidak adanya promosi media ads di social media karena proses pemasaran dilakukan secara tradisional melalui metode word of mouth.
Hal tersebut menjadi aspek utama kelompok 25 KKN-T dalam melakukan pemberdayaan melalui kegiatan penyuluhan dan pendampingan digital marketing dengan menciptakan akun sosial media untuk bisa diakses pihak pelaku usaha dan pembuatan ads dengan tujuan dapat menarik perhatian customer dan menyebarkan informasi produk secara meluas.