Senin,17 Februari 2025
Pukul: 03:26 WIB

drh Slamet dan Dirut Perhutani Hadir di Puncak Buluh, Penghijauan Segera Terlaksana

drh Slamet dan Dirut Perhutani Hadir di Puncak Buluh, Penghijauan Segera Terlaksana

Kamis, 22 Juni 2023
/ Pukul: 06:10 WIB
Kamis, 22 Juni 2023
Pukul 06:10 WIB
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

SUKABUMISATU.COM – Anggota Komisi IV DPR RI, drh Slamet, kembali bertemu dengan masyarakat yang mengaspirasikan penghijauan di Puncak Buluh, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi. Tak sendirian, wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Sukabumi ini datang bersama Dirut Perhutani, Wahyu Kuncoro.

“Alhamdulillah. Hari ini kita bisa bertemu dengan Dirut Perhutani dan jajarannya untuk memberikan komitmen, agar keinginan masyarakat untuk menghijaukan lagi dan juga adanya pemberdayaan bisa dijalankan,” ujar drh Slamet kepada awak media usai pertemuan, Rabu (21/6/2023).

Pertemuan tersebut juga dihadiri Anggota Fraksi PKS DPRD Kabupaten Sukabumi Anjak Priatama Sukma, perwakilan Forkopimcam Jampangkulon dan kepala desa, serta masyarakat dan kelompok tani setempat.

drh Slamet menjelaskan, pertemuan ini adalah respon dari aspirasi yang sebelumnya Ia peroleh dari masyarakat setempat. Mereka ingin ada penghijauan di Puncak Buluh yang statusnya kini menjadi hutan produksi Perum Perhutani.

Baca Juga  Soroti Penurunan Anggaran Subsidi Pupuk, Drh Slamet: Aneh, Pak Jokowi Enggak Nyambung

Penghijauan ini dinilai perlu dilakukan mengingat keberadaan Puncak Buluh sebagai salah satu sumber air di wilayah Pajampangan. Warga juga mengharapkan adanya pemberdayaan sehingga penghijauan di Puncak Buluh dapat dilakukan dengan baik dan saling menguntungkan.

drh Slamet menilai konsep penghijauan yang dibahas dalam pertemuan ini sudah bagus. Pertemuan dengan Dirut Perhutani ini harus ditindak lanjuti dengan perencanaan yang matang.

“Bagaimana sumber air tetap ada, masyarakat bisa diberdayakan, dan Perhutani tetap dalam konteks sebuah Perum, bisa menjalankan fungsinya meperoleh keuntungan tanpa harus melupakan masyarakat,” imbuhnya.

Dirut Perhutani Wahyu Kuncoro menjelaskan pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan membuat perencanaan pemanfaatan hutan dan pemberdayaan masyarakat. Pihaknya akan mengkalkulasi apa saja yang perlu dilakukan, termasuk penganggarannya.

Baca Juga  Komisi III Minta Penjelasan Direksi Perumda BPR Sukabumi, Kasus Penyimpangan Duit Rp 7,2 M Masih Dipantau

“Kami menunggu dari tim teknis untuk berkoordinasi dengan temen-temen lembaga masyarakat desa hutan. Salah satunya untuk memilah jenis tanaman, apakah atanaman yang menghasilkan buah-buahan atau lainnya,” kata dia.

Selain itu, lanjut Kuncoro, salah satu hal yang akan disusun adalah terkait materi kerjasama atau pemberdayaan masyarakat. Satu dari opsi yang bisa dilakukan dalam penghijauan di Puncak Buluh adalah dengan menanam tanaman buah-buahan.

Sementara itu, Ketua LMDH Habsi Asgad mengapresiasi pertemuan tersebut. Pihaknya berharap penghijauan di salah satu paru-paru wilayah Pajampangan ini bisa terwujud. Ia mengatakan Puncak Buluh adalah lahan dengan tujuan istimewa (LDTI) dengan luas keseluruhan 25 hektare.

Baca Juga  Diroasting 4 Komika, Anjak Priatama Sukma Diskusi Politik Bareng Standupindo Sukabumi di Rumah Mesra

Habsi menjelaskan, LMDH bersama Himpunan Masyarakat Peduli Lingkungan dan Hutan (Himapilihan) pernah melakukan reboisasi di lahan seluas 13 hektare di kawasan Puncak Buluh. Saat itu, pohon yang ditaman terdiri dari jenis sonokeling, puspa, buni, mahoni, sebanyak 7.500 pohon, dan alpukat serta nangka 2.500 pohon.

Ketua Himapilihan, Ridwan Dermawan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada drh Slamet dan Perhutani atas responnya. Upaya penghijauan di Puncak Buluh memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

“Alhamdulillah sekarang ada respons baik dari Dirut Perhutani dan jajarannya. Dukungan moril dan materil sangat kami perlukan, terutama dari Perhutani,” imbuh Ridwan.

Redaktur: Mulvi Mohammad Noor

 

Related Posts

Add New Playlist