SUKABUMISATU.com – Musibah banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi, Kamis (9/3/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat bencana terjadi di sembilan titik.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnaen Barhami. Ia mengatakan ada lima titik banjir dan empat titik longsor.
“Sejak siang sampai malam hari aduan yang diterima BPBD kurang lebih ada sembilan titik kejadian yang terdiri dari banjir dan longsor,” kata Zulkarnaen kepada sukabumisatu.com.
Zulkarnaen mengatakan banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi. Ia pun menghimbau warga untuk selalu waspada terlebih berdasarkan prakiraan BMKG, intensitas hujan tinggi ini masih akan terjadi di wilayah sukabumi.
“Alhamdulillah kondisinya berangsur sudah surut, karena kerja BPBD bareng dengan warga setempat. BPBD telah mengerahkan alkon untuk melakukan penyedotan yang ada,” sambungnya.
Ia juga mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Sampah menyebabkan penyumbatan di saluran drainase, seperti yang terjadi di sekitar Jalan Lingkar Selatan Sukabumi.
Sementara itu, banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi ini terjadi di ruas jalan provinsi Jalan Lingkar Selatan Kota Sukabumi. Ketinggian air di beberapa titik setinggi lutut orang dewasa.
Sejumlah kendaraan yang melintas baik roda dua maupun roda empat sempat terjebak hingga 30 menit. Genangan banjir ini terjadi akibat tidak berfungsinya saluran drainase yang membuat air meluap ke badan jalan.
Beberapa kendaraan terlihat mogok hingga terjadi antrian mengular. Selain menggenangi ruas jalan provinsi, banjir juga terjadi di empat titik permukiman warga lainya. Seperti di Kecamatan Citamiang, Kecamatan Baros, dan Kecamatan Lembursitu, serta satu jembatan penghubung antar kampung yang ambruk tergerus luapan sungai.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sukabumi juga mencatat ada empat titik longsor akibat hujan deras ini. Diantaranya terjadi di Kelurahan Cikondang, Kelurahan Sudajaya Hilir, Kelurahan Sindang Sari, dan di Kelurahan Citamiang.
“Setiap hujan gede pasti banjir. Pasti ke RW 03 banjir, makanya tadi jalan sempat ditutup karena kalo tidak ditutup air masuk ke pemukiman warga. Dalam waktu dekat ini sudah empat kali banjir di sini, yang terakhir itu ketinggian di atas lutut. Sesudah ada terminal, baru kampung kami sering mengalami banjir,” ujar Rifan Abdul Azis, salah seorang warga yang bermukim tak jauh dari Terminal Tipe A Sukabumi.
Menurut warga, Rifan, gorong-gorong atau saluran air di Jalan Lingkar Selatan tidak berfungsi. Luapan air tidak tertampung dan menggenangi jalan cukup panjang.
Bahkan beberapa hari ke belakang, banjir sempat masuk ke permukiman warga setinggi pinggang dewasa.
“Mudah-mudahan ada solusinya, udah cape oleh banjir, ga tau harus ngadu ke siapa lagi, bingung. Kemarin juga tidak ada solusinya, (banjir di sini) bukan sekali dua kali,” tambahnya.
Reporter: Riza Fauzi | Redaktur: Mulvi Mohammad Noor