<strong>SUKABUMISATU.com</strong> - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, menyatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) atas pembangunan jalan penghubung antara Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, dengan Desa Buniwangi, Kecamatan Gegerbitung dapat memperkuat nilai gotong royong. “Ada proses gotong royong yang dilakukan sehingga angka untuk biaya manusianya bisa dimanfaatkan untuk infrastruktur, itu salah satu kelebihan program yang kita lakukan. Yang paling utama adalah kebersamaan, sifat gotong royong yang selama ini menjadi tradisi bangsa ini,” kata Marwan awak media di Lapang Boring, Kebonpedes, Rabu (10/5/2023). Lebih lanjut kata Marwan, pembangunan jalan itu nantinya akan mempermudah akses menuju Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Dan dia menyebut jika perencanaan pembangunan ini sudah ada sejak lama. “Sebenarnya perencanaan pembangunan itu ada beberapa. Presiden sudah menyampaikan ada kewenangan pusat, provinsi, kabupaten, dan desa. Nah ini yang harus sinkron makanya dalam Musrenbang itu harus diberikan satu pemahaman,” jelasnya. “Harusnya anggota-anggota DPRD yang mewakili masyarakat itu hadir ketika Musrenbang menyampaikan sehingga kalau program itu bisa lewat desa tidak diintervensi oleh pemerintah kabupaten atau bisa juga diintervensi oleh pokir (pokok pikiran) mereka (DPRD). Kalau tidak diprogramkan, tidak direncanakan terlebih dahulu, kita tidak boleh menganggarkan itu kendalanya,” sambungnya. Sementara itu, Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli) Kodam III/Siliwangi Brigjen TNI Kuat Budiman mengatakan pembangunan jalan tersebut bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat. “Jadi program TNI Manunggal Membangun Desa ini adalah program yang sudah lama kita lakukan dan terbukti program ini memang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” kata Budiman. Adapun pembangun jalan itu sepanjang 700 meter yang nantinya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, Pembangunan tersebut ditargetken rampung dalam kurun waktu satu bulan. “Kita membuat jalan tembusan sepanjang 700 meter yang menghubungkan dua desa dari dua kecamatan yang berbeda. Target satu bulan, memang berupa operasi dibatasi waktu dan anggaran,” ujarnya. Dia menyatakan, sebelum ada program TMMD, warga yang akan melintas menggunakan kendaraan roda empat harus menempuh perjalanan sekitar 2 sampai 3 jam. Setelah pembangunan jalan ini selesai, maka waktu tempuh diperkirakan hanya 10 menit saja. “Kondisi awal itu, masyarakat dari dua desa dan dua kecamatan ini kalau mau pindah dia harus melingkar, melambung menempuh waktu 2-3 jam. Dengan adanya jalan ini dibesarkan, kemudian di timbun menjadi lebar sehingga cuma 10 menit hitungannya,” pungkasnya. Reporter: <strong>Riza Fauzi</strong> | Redaktur: <strong>Mulvi Mohammad Noor</strong>