SUKABUMISATU.com — Peristiwa keracunan massal terjadi di wilayah Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, usai warga menghadiri acara haol seorang tokoh masyarakat setempat, Rabu (7/5/2025) malam. Sebanyak 106 orang dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan mulas setelah mengonsumsi makanan yang dibagikan dalam acara tersebut.
Kejadian tersebut pertama kali terpantau sekitar pukul 18.15 WIB. Para korban berasal dari sejumlah titik di wilayah Kelurahan Palabuhanratu, khususnya di Kampung Babadan RT 001, RT 002, RT 004, serta Kampung Santiong RW 029 RT 005.
Camat Palabuhanratu, Deni Yudhono, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan, warga yang hadir dalam acara haol sore itu diberikan nasi kotak yang di dalamnya terdapat lauk telur balado. “Sorenya itu ada haulan, dan pulangnya warga diberi nasi kotak. Setelah makan di rumah masing-masing, banyak yang mulai mengeluhkan mual, muntah, dan sakit perut,” ujar Deni pada sukabumisatu.com, Kamis (8/5/2025).
Gejala keracunan mulai dirasakan warga sekitar pukul 21.45 WIB. Lokasi terdampak terbanyak berada di tiga RT di RW 30 serta sebagian di RW 29, terutama di Kampung Babadan dan Sirnagalih.
Sebanyak 46 korban segera dilarikan ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan penanganan medis intensif. Sementara itu, 43 orang lainnya ditangani di lokasi kejadian oleh tim medis dari Puskesmas Palabuhanratu, Puskesmas Simpenan, dan Puskesmas Cikakak. Guna mengantisipasi lonjakan pasien, posko darurat dengan tenda dan tempat tidur dari BPBD Sukabumi juga didirikan.
Hingga Kamis dini hari pukul 02.00 WIB, jumlah korban tercatat mencapai 106 orang. Dari jumlah tersebut, 54 orang dirawat di instalasi gawat darurat RSUD Palabuhanratu, sementara sisanya mendapatkan perawatan di posko darurat.
Dugaan sementara, keracunan massal ini disebabkan oleh konsumsi makanan olahan yang disajikan dalam nasi kotak saat acara haol. Tim assessment gabungan terdiri dari unsur Kecamatan Palabuhanratu, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa Kelurahan Palabuhanratu, Satpol PP Kecamatan, P2BK, BPBD, serta relawan Pelbet, telah diterjunkan ke lokasi untuk penanganan dan investigasi lebih lanjut.
Pihak berwenang saat ini masih terus memantau kondisi para korban, sekaligus melakukan koordinasi lintas sektor guna memastikan situasi terkendali dan mencegah timbulnya korban tambahan. (Candra)