SUKABUMISATU.COM – Warga di Kampung Pelita, Kelurahan/ palabuhanratu/">Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi digegerkan dengan munculnya kobaran api yang tiba-tiba membesar di tempat pembuangan sampah sementara. Kobaran api juga menjalar ke kabel listrik.
Lokasi kebakaran yang berada tepat di pinggir Jalan Raya Ruas Kampung Pelita menuju ke arah Cipatuguran. Peristiwa ini juga sempat membuat arus lalin terhambat karena api yang berkobar sempat merembet ke bahu jalan.
Ketua Pemuda setempat, Jalaludin, mengatakan kebakaran diduga disebabkan dari pembakaran sampah. Ada warga yang membakar sampah kemudian karena kondisi angin cukup kencang api merembet ke tumpukan sampah di TPSS yang tidak jauh dari lokasi.
“Ada yang melihat warga membakar sampah. Api nya terbawa angin atau entah bagaimana, banyak ranting ranting, gak lama banyak warga berteriak katanya api nya besar naik ke kabel listrik,” ujar Jalaludin.
“Jadi kabel listrik untuk jalur Kampung Majlis terbakar bahkan sampai putus aliran langsung dimatikan sama pihak PLN. Ada yang sempet terdengar ledakan pas kabel listrik terbakar itu,” sambungnya.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Beruntung sejauh ini tidak menimbulkan korban luka ataupun korban jiwa, namun begitu sempat membuat arus lalin dari kedua arah terhambat.
“Posisi yang kebakar sampah-sampah saja yang menumpuk banyak. Karena ini pembuangan sampah sementara,” bebernya.
Sementara itu, Wadanpos 1 Damkar Palabuhanratu Amirudin mengungkapkan pihaknya menerjunkan satu unit kendaraan dari pemadam kebakaran dan satu unit rescue untuk memadamkan kobaran api setelah mendapat laporan dari masyarakat adanya peristiwa kebakaran tersebut.
“Kita menerima laporan dari masyarakat mungkin yang melintas dan melihat kobaran api yang sangat bersar dan membahayakan, kita datang ke TKP kita lihat yang terbakar jalur telkom bukan di jalur PLN,” katanya.
“Untuk penyebab kita belum tahu masih dalam penyelidikan, masyarakat tahunya dari yang melintas api sudah membesar. Kami melakukan penanganan pemdaman menggunakan water canon untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan,” tukasnya.
Reporter: Khay | Redaktur: Mulvi Mohammad Noor