Rabu,4 Desember 2024
Pukul: 08:01 WIB

Data PPDB SMP Kabupaten Sukabumi, 18 Sekolah Negeri tak Dapat Pendaftar

Data PPDB SMP Kabupaten Sukabumi, 18 Sekolah Negeri tak Dapat Pendaftar

Rabu, 12 Juli 2023
/ Pukul: 22:11 WIB
Rabu, 12 Juli 2023
Pukul 22:11 WIB
Foto: Tangkapan Layat Laman PPDB SMP Kabupaten Sukabumi
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

SUKABUMISATU.COM – Sebanyak 18 sekolah menengah pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Sukabumi tercatat tak mendapatkan pendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2023/2024. Dari 162 SMP yang tercantum dalam data, hanya 23 sekolah yang jumlah pendaftarnya melebihi daya tampung.

Berdasarkan data yang diolah sukabumisatu.com dari laman ppdbkabsukabumi.id, Rabu (12/7/2023), diketahui terdapat 18 sekolah yang jumlah pendaftarnya nol. Informasi itu diperoleh dari pengolahan data statistik di laman tersebut.

Ke-18 sekolah yang tak tercatat mendapat pendaftar atau siswa baru yakni SMPN 1 Lengkong, SMPN 2 Kalibunder, SMPN 2 Lengkong, SMPN 2 Warungkiara, SMPN 3 Cicurug, SMPN 3 Jampangtengah, SMPN 3 Lengkong Satu Atap Cisuren, SMPN 3 Surade, dan SMPN 3 Waluran Satu Atap.

Kemudian SMPN 4 Cidadap Satap, SMPN 4 Curugkembar Satap, SMPN 4 Kalibunder, SMPN 5 Kalibunder Satu Atap, SMPN 5 Sagaranten Satap, SMPN 6 Ciracap Satu Atap, SMPN 6 Cisolok Satu Atap, SMPN 7 Jampangkulon Satu Atap, dan SMPN 8 Ciemas Satu Atap.

Sekolah-sekolah itu tidak tercatat mendapatkan satu pun pendaftar baik melalui jalur afirmasi, perpindahan tugas orangtua/wali,nilai rapor, prestasi kejuaraan, maupun zonasi.

Padahal, jika dilihat dari sisi daya tampung, ke-18 sekolah itu tercatat masih memiliki kemampuan. Beberapa diantaranya bahkan tercatat memiliki daya tampung lebih dari 150 siswa.

Di sisi lain, kebanyakan sekolah menerima pendaftar lebih sedikit dibanding daya tampung. Dari 162 SMPN, hanya 23 sekolah yang jumlah pendaftarnya melebihi daya tampung.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Jujun Juaeni, tak memungkiri masih ada SMPN di wilayah-wilayah yang sepi peminat. Menurutnya, hal tersebut salah satunya dipengaruhi faktor cara pandang orangtua terhadap penilaian sekolah favorit.

“Masyarakat punya cara pandang sendiri terhadap sekolah. Ada yang memandang sekolah yang bagus itu yang akses angkutan umumnya lancar, ada juga yang melihat sekolah favorit yang eskulnya berprestasi,” kata Jujun.

“Dan kami tidak bisa mengarahkan masyarakat untuk memilih salah satu sekolah karena mereka mmeiliki cara pandang tersendiri,” tambahnya.

Ia juga tak memungkiri, minimnya minat masyarakat menyekolahkan anak ke SMPN di Kabupaten Sukabumi disebabkan faktor kualitas maupun fasilitas pendidikan. Kendati demikian, Ia menilai, peran sekolah swasta yang memiliki kualitas lebih bagus dibanding negeri juga merupakan hal yang positif.

“Bisa jadi (kalah saing fasilitas dan kualitas pendidikan,red). Tapi yang paling penting, kita lihat peran sekolah swasta juga sudah cukup bagus sehingga bisa mengimbangi sekolah negeri, itu adalah hal yang luar biasa menurut saya,” kata dia.

“Sehingga beban kami untuk sekolah negeri, ketika sekolah swasta itu kualitasnya lebih dari kami, Itu sangat membantu sekali,” tambahnya.

Redaktur: Mulvi Mohammad Noor

Related Posts

Add New Playlist