SUKABUMISATU.com – Bendungan jaringan Daerah Irigasi (DI) Lewi Bangga Cicatih Pondoktisuk, Desa Cihelang tonggoh Cibadak jebol. Puluhan hektar areal persawahaan milik warga 3 Desa mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. Minggu, (06/04/2025) lalu.
Jebolnya tanggul Bendungan irigasi Lewi bangga Cicatih ini disebabkan luapan air saat hujan deras yang terjadi pada bulan Agustus 2024 lalu.
Dari keterangan Rudiana (35) masyarakat sekitar tanggul, bendungan irigasi yang memiliki lebar 35 meter dengan kedalaman 3 meter ini sudah mengalami kerusakan sejak Agustus tahun lalu. Namun hingga saat ini belum ada perbaikan atau peninjauan dari Dinas terkait. Akibat kondisi ini petani dari 3 Desa mengalami kerugian total hingga ratusan juta rupiah.
“Kepada pihak terkait khusunya Dinas PSDA baik kabupaten maupun provinsi agar secepatnya melakukan perbaikan tanggul Bendungan irigasi ini, karena masyarakat sangat membutuhkan air tersebut sebab air tersebut bukan hanya untuk pertanian saja tapi diperlukan juga untuk warga masyarakat lainya karena masyarakat banyak yang menggunakan sumur yang mana sumur tersebut airnya mengandalkan serapan dari Pesawahan maupun saluran irigasi yang melewati disekitar pemukiman,” ungkap Rudiana pada sukabumisatu.com.
Sementara itu Camat Kecamatan Cibadak Mulyadi yang langsung meninjau lokasi mengatakan bahwa ia beserta jajaran Forkopimcam telah berkordinasi dan akan segera melakukan upaya perbaikan tanggul yang jebol.
“Tadi kita sudah bertemu dengan masyarakat dan kelompok tani untuk mendengar aspirasi mereka. Dan saya juga sudah berkordinasi dengan Kepala Desa berserta jajaran Forkopimda terkait jebolnya tanggul dan irigasi pertanian ini, sehingga menyebabkan gagal panen selama 8 bulan,” ungkap Mulyadi saat di wawancara di lokasi tanggul.
Camat Kecamatan Cibadak ini juga mengaku sudah melakukan kordinasi dengan Dinas PU Kabupaten Sukabumi untuk penanganan jebolnya tanggul ia pun mengatakan bahwa Dinas PU sudah menginventarisir kebutuhan perbaikan bendungan di sungai Cicatih ini.
“Untuk langkah awal kami beserta kepala desa dan masyarakat terlebih dahulu akan melakukan penanganan sementara dengan memasang boronjong sambil menunggu perbaikan dari Dinas Pekerjaan Umum,” jelasnya. (Suhendi)