SUKABUMISATU.COM – Pembangunan sejumlah fasilitas di Objek Wisata Pantai Minajaya, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, menuai sorotan warga. Pasalnya fasilitas yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Daerah ( DAK ) senilai Rp 4 miliar dari Kementerian Pariwisata RI itu sudah banyak yang rusak meski pembangunannya baru selesai beberapa bulan lalu.
Pantauan sukabumisatu.com, kerusakan terdapat di beberapa titik. Tembok cor halaman gedung sudah mulai retak, tembokan lantai halamannya juga mulai terkelupas.
Tak hanya itu, sistem drainase seputaran gedung dan tenda wisata juga tidak bergunsi dengan baik. Akibatnya, usai hujan, banyak lumpur yang tersisa di halaman tenda. Membuatnya tidak sedap dipandang.

Dikonfirmasi sukabumisatu.com, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sigit Widarmadi, tidak memungkiri ada kerusakan di beberapa titik fasilitas wisata yang baru rampung dibangun November 2023 lalu itu. Kendati demikian, Sigit mengatakan semuanya sedang dalam masa penanganan untuk perbaikan.
“Saat ini tinggal pemeliharaan selama enam bulan,” ujar Sigit dikonfirmasi Minggu (04/02/2024).
Seperti diketahui pembangunan fasilitas wisata di Pantai Minajaya, berdasarkan master plan yang ada, penataannya akan mirip dengan penataan Pantai Karang Hawu di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Pantai Minajaya terpilih sebagai salah satu objek wisata yang penataan pantainya merupakan permintaan dari Kementerian Pariwisata RI. Beberapa fasilitas yang sudah rampung dikerjakan antara lain, gedung Tourist Information center (TIC), beberapa kios, mushola, plaza amphitheater, panggung kesenian, toilet, dan menara pandang.
“Saya informasikan untuk tahun 2023 telah rampung pembangunannya, ya sesuai waktu yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak,” jelas Sigit kepada awak media.
Pantauan sukabumisatu.com, terdapat beberapa kerusakan yang belum dikerjakan. Diantaranya retakan tembok di halaman gedung yang disebabkan amblasan tanah di sekitarnya.
Kemudian pipa pembuangan air dari menara pandang juga terkesan dikerjakan secara asal-asalan. Air dari pipa tidak mengalir ke saluran drainase, melainkan jatuh tepat ke lantai, sehingga terjadi cipratan air yang mengenai pintu dan kusen.
Meskipun penggunaannya belum diresmikan, ada dua buah bangunan kios yang sudah terisi pedagang.
Reporter: Jajang Suhendar | Redaktur: Mulvi Mohammad Noor








