Senin,17 Februari 2025
Pukul: 05:15 WIB

Satu dari Dua Orang Suspek Difteri Meninggal, Begini Penjelasan Dinkes Kota Sukabumi

Satu dari Dua Orang Suspek Difteri Meninggal, Begini Penjelasan Dinkes Kota Sukabumi

Rabu, 1 Maret 2023
/ Pukul: 20:32 WIB
Rabu, 1 Maret 2023
Pukul 20:32 WIB
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

SUKABUMISATU.com – Dinas Kesehatan sukabumi/">Kota Sukabumi mengkonfirmasi adanya temuan kasus penyakit difteri. Sejauh ini ada dua kasus difteri yang ditemukannya.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, mengatakan dua kasus tersebut telah diperiksa di laboratorium milik Provinsi Jawa Barat.

“Kasus difteri saat ini di Sukabumi kita mempunyai 2 suspek Kemudian setelah diperiksa di lab di provinsi hasilnya itu negatif jadi Alhamdulillah sampai saat ini Sukabumi masih terkendali,” kata Wita kepada sukabumisatu.com saat pelaksanaan vaksin di Gor Lapang Merdeka, Rabu (1/3/2023)

Baca Juga  Program Gemapatas Kementerian ATR/BPN, 813 Patok Dipasang di Kota Sukabumi

Dua warga tersebut, Wita mengungkapkan, merupakan warga yang berasal dari kecamatan Citamiang dan Warudoyong Kota Sukabumi.

“Yang satu (usia) 47 tahun yang satu lagi 16 tahun. Yang 47 (tahun) meninggal,” ungkap Wita.

Untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran kasus difteri, Dinkes Kota Sukabumi telah menyiapkan vaksin yang akan diberikan kepada warga mulai dari anak anak.

“Antisipasi yang terpenting satu adalah menggerakkan lagi terutama untuk vaksin dasar untuk balita Kemudian nanti mungkin ada anak sekolah juga,” ujarnya.

“Kemudian kita juga menyiapkan obat difteri yang Alhamdulillah stoknya masih banyak masih cukup andaikan terjadi tapi mudah mudahan tidak,” sambungnya.

Baca Juga  Geram Banyak Jalan Rusak di Sukabumi, LSM Dampal Jurig Somasi Gubernur Jabar

Selain itu, pengetatan protokol kesehatan juga perlu diterapkan. Sebab menurutnya, difteri dapat menular di kalangan antar warga.

“Kemudian prokes tetap karena penularan difteri ini kan semuanya itu pasti lingkungan dan kemudian perilaku,” tutupnya.

Sekedar diketahui, Difteri mulanya disebabkan dari infeksi bakteri corynebacterium diphteriae yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat mempengaruhi kulit.

Reporter: Riza Fauzi | Redaktur: Mulvi Mohammad Noor

Related Posts

Add New Playlist