SUKABUMISATU.com – Puncak perayaan Cap Go Meh Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili di Kota Sukabumi, Jawa Barat, berlangsung meriah. Belasan tim atraksi pawai barongsai dan liong disambut oleh ribuan masyarakat setelah hampir 3 tahun tidak digelar akibat pandemi Covid-19.
Pawai budaya ini berlangsung pada Sabtu (11/2/2023) siang, dan menjadi perayaan penutup dari kota-kota lain. Pawai dimulai dari jalan Pajagalan Warudoyong atau tepatnya di depan Vihara Widhi Saksi. Dari vihara menuju Jalan Tembus Kompleks Danalaga lalu ke Jalan Pelabuhan Dua, dan sejumlah ruas jalan di sekitarnya.
Terdapat 16 tim yang ikut memeriahkan pawai budaya cap go meh 2023 di Kota Sukabumi. Diantaranya Lampion, Yonif 310, Papan Kongco, Joli Abu, Joli Hauw Ciang Kong, Joli Kwan Im, Persaudaraan Gie say, Joli Kongco Han Tan Kong, Kielin PGB, Vihara Dharma Ratna, Zhong Yi, Rajawali Mas, King Lion Dance, Hei Long, Xiong Shi dan Ang Say.
Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan, pihaknya bersyukur bahwa kegiatan festival budaya cap gomeh tersebut kembali dapat dilaksanakan di tahun 2023 ini, setelah tahun 2020 terakhir melaksanakannya.
“Mudah-mudahan dengan melihat antusias dari warga masyarakat, termasuk juga pengunjung dari luar kota sukabumi sebagaiman yang kita rencanakan,” kata Fahmi.
Menurutnya, festival budaya ini bisa menjadi bagian dari kalender of event yang diselenggarakan rutin setiap tahunnya. “Tadi kita sudah ngobrol dengan para tokohnya pemangkunya, kita masukan ke dalam kalender of event di tahun 2024 dan seterusnya,” tuturnya.
Fahmi juga berharap, kawasan sekitar wilayah vihara widhi sakti tersebut, ke depan bisa menjadi kawasan yang terintegrasi.
“Bagaimana kita lihat para pedagang semuanya luar biasa ekonomi kreatif saat ini, Yang kedua tentunya ini jadi PR juga bagi pemerintah daerah bagaimana kita melakukan penataan di kawasan seputar wilayah vihara widhi sakti ini, Dan kita juga sudah bicara, sudah desain kan sehingga nanti mana yang tugas pemerintah mana yang menjadi tugas temen-temen di vihara widhi sakti. Sehingga kolaborasi menghasilkan kawasan yang terintegrasi nantinya,” jelasnya.
Sementara salah satu warga Dewi Musliyanti (38 tahun), dirinya sengaja datang untuk melihat kemeriahan acara festival budaya cap go meh. Dan mengaku cukup terhibur setelah melihat pawai barongsai.
“Sengaja, seru sih. Emang tiap tahun ke sini terus emang rumahnya deket dari tipar ke sini, Sama saudara sama anak, seru aja. Terhibur, kayanya nyampe selesai. Mungkin pulang dulu tar malem kesini lagi,” ujar Dewi.
Reporter: Carep 1