SUKABUMISATU.com – Ade Rian Surya Syahputra (14 tahun) seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) tewas setelah diduga diserang dan dibacok oleh pelajar lainnya. Insiden itu terjadi di depan Perum Pesona Mayanti, Jalan Cibuntu, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu sore (22/3/2023).
Ayah korban, Adrianto Saputra (48 tahun) mengatakan, awalnya anaknya itu berpamitan untuk pergi ke rumah temannya dengan menggunakan sepeda motor. Kemudian sekitar pukul 17:00 WIB, dia mendapatkan kabar bahwa anaknya sudah berada di Rumah Sakit.
“Gurunya telpon saya terus nanya, anak saya katanya ada di rumah nggak. Saya telepon suaranya nyambung dan guru ngasih tahu kalau anak saya ada di rumah sakit. Itu saya lari ke rumah sakit Al-Mulk,” kata Adrianto Kamis (23/3/2023).
Kemudian, korban dirujuk ke RSUD Syamsudin karena luka yang dialaminya cukup parah dan keterbatasan alat di RS Al-Mulk. Saat itu Adrianto melihat kondisi anaknya penuh luka dengan pergelangan tangan nyaris putus, kepala terkena bacokan, dan pendarahan di tengkorak kepala. Korban juga terlihat kesakitan di bagian perut.
“Yang dia pegang sakit perut, dia sampai melintir, itu yang membuat dia sudah tidak kuat. Akhirnya saya mengikhlaskan yang terbaik buat dia karena dokter melihat sudah tipis harapannya. Sekarang jam 02:30 WIB saya dapat informasi anak saya sudah tidak ada, dengan keadaan menurut saya sebagai orang tua sangat kejam,” tuturnya.
Dia berharap, pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan mengungkap kasus tersebut. Saat ini korban sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Baros yang tidak jauh dari rumahnya.
“Kami sebagai keluarga dan saya sebagai bapaknya pengen diungkap seterang-terangnya dan pelaku ditangkap karena ini rupanya bukan kejadian pertama, ini kejadian dua kali selama hampir satu bulan. Jadi saya harap ke pihak kepolisian untuk menyelesaikan mencari si pelaku sampai dapat untuk mempertanggungjawabkan kelakuan mereka kepada anak saya,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian hingga kini belum memberikan keterangan apapun terkait peristiwa penyerangan dan pembacokan yang menyebabkan seorang pelajar meninggal dunia.
Reporter: Riza Fauzi | Redaktur: Mulvi Mohammad Noor