Jumat,16 Mei 2025
Pukul: 21:44 WIB

Hari Buruh Internasional, HMI Sukabumi Soroti Upah di Bawah UMR dan Minimnya Jaminan Sosial

Hari Buruh Internasional, HMI Sukabumi Soroti Upah di Bawah UMR dan Minimnya Jaminan Sosial

Kamis, 1 Mei 2025
/ Pukul: 18:49 WIB
Kamis, 1 Mei 2025
Pukul 18:49 WIB
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

SUKABUMISATU.COM – Peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh setiap 1 Mei seharusnya bukan sekadar seremoni tahunan. Momentum ini menjadi ajang penting untuk menyuarakan berbagai persoalan yang masih dihadapi para pekerja, khususnya di wilayah Sukabumi.

Norman Irawan, fungsionaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi buruh di daerah tersebut. Ia menyoroti masih banyaknya pekerja yang menerima upah di bawah Upah Minimum Regional (UMR), sebuah situasi yang bukan hanya mencerminkan ketidakadilan tetapi juga melanggar amanat undang-undang ketenagakerjaan.

“Fakta ini sangat memprihatinkan. Banyak pekerja di Sukabumi yang tidak mendapatkan hak dasarnya, baik dari sisi upah maupun perlindungan sosial. Ini bentuk nyata lemahnya pengawasan dan keberpihakan kepada buruh,” ujar Norman.

Baca Juga  Harapkan Generasi Unggul dan Progresif, Pengurus Lapenmi Sukabumi Sukses Dilantik

Lebih jauh, Norman mengungkapkan bahwa sejumlah pekerja bahkan belum terdaftar dalam program jaminan kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan. Kondisi ini membuat mereka rentan mengalami ketidakpastian ekonomi dan kesehatan, terlebih di tengah situasi kerja yang serba tidak menentu.

Ia pun mendorong pemerintah untuk meningkatkan pengawasan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang melanggar ketentuan UMR serta abai terhadap kewajiban jaminan sosial pekerja.

“Pengusaha harus bertindak adil dan manusiawi. Kesejahteraan buruh adalah pondasi utama keberlanjutan usaha. Bila hak-hak mereka terpenuhi, produktivitas pun akan meningkat,” tambahnya.

Baca Juga  MD KAHMI Sukabumi, Serius Dorong Program Nasional Ketahanan Pangan

Tak hanya pemerintah dan pengusaha, Norman juga mengajak masyarakat sipil, organisasi kemahasiswaan, serta serikat buruh untuk terus mengawal isu ketenagakerjaan dan memperjuangkan hak-hak pekerja.

“Perjuangan buruh adalah perjuangan kita semua. Saatnya bergerak bersama demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutup Norman.

Peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini diharapkan menjadi titik balik untuk memperkuat komitmen berbagai pihak dalam mewujudkan kesejahteraan pekerja di tanah air.

Related Posts

Add New Playlist