SUKABUMISATU.COM – Komunitas sosial Yaga Yingde Group tengah viral akhir-akhir ini. Kelompok sosial yang mengawali geraknya di bidang bantuan pendidikan ini menjadi perbincangan masyarakat khususnya di Sukabumi.
Soeharto Reddy adalah sosok besar dibalik eksistensi pergerakan yang juga menjadi brand sebuah perusahaan migas tersebut. Lahir pada tahun 1965 di Jakarta, ia menghabiskan masa kecilnya di Amerika Serikat dan hidup bersama sang bibi.
Reddy yang tumbuh besar dengan bisnisnya yang ia mulai dari bawah tidak lupa dengan tanah kelahirannya. Ia pun mewujudkan cita-cita sang ayah untuk dapat berkontribusi bagi masyarakat Indonesia lewat bantuan pendidikan dari CSR perusahaannya.
Memiliki kantor pusat di Colorado, Amerika Serikat, bisnis ini mulai masuk ke bidang medis dan bekerja sama dengan banyak pihak dengan visi dan misi yang sama. Tujuan utama Yaga Yingde Group adalah untuk terus mendorong inovasi dan penerapan teknologi medis terbaru, demi peningkatan kesehatan masyarakat dunia secara umum.
Di sisi lain, perusahaan milik Suharto Reddy ini juga aktif dalam menyuarakan konsep pembangunan yang berkelanjutan, terus menggalakkan proyek lingkungan dan pengolahan sampah, penanaman pohon, hingga daur ulang konsumsi energi di berbagai wilayah di dunia. Saat ini Yaga Yingde Group juga bergerak di Wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.
“Yaga Yingde ini memiliki banyak cabang bisnis, namun fokus bisnisnya bergerak di bidang energi, proyek berkelanjutan, layanan sosial, dan belakangan bisnisnya mulai merambah ke layanan internet,” ujar Hendar Al Bukhory selaku Direktur PT. Yaga Yingde Group Sukabumi pada sukabumisatu.com. Jum’at, (16/08/24).
Hendar yang juga pengurus di BPC Hipmi ini mengatakan bahwa Yaga Yingde Group mulai berkegiatan di Sukabumi pada tanggal 28 juni 2024 lalu. Namun meski terhitung baru, saat ini Yaga Yingde Group Sukabumi sudah memiliki 250 tim dan 30 anak asuh yang terus bertambah setiap minggunya.
“Saat ini tim Sukabumi sudah berbadan hukum pertanggal 07 Agustus lalu, ini kami lakukan agar nanti kami mendapatkan investasi dan bisa melakukan partisipasi dalam peluang usaha yang ada di wilayah Sukabumi,” sambung Hendar.
Yaga Yingde Group saat ini dikenal oleh masyarakat luas melalui program sosialnya berupa bantuan pada anak-anak kurang mampu dalam hal pendidikan, program sosial, dan yang lainnya. Kegiatan filantropi ini kemudian melambungkan nama perusahaan tersebut, dan berhasil menarik perhatian banyak orang.
“Dalam satu bulan ini kita baru melakukan kegiatan sosial pendidikan membantu anak sebanyak 24 orang anak, dan sudah melakukan relay bantuan yang kedua jadi kurang lebih hampir 48 kali,” jelasnya.
Bantuan yang diberikan itu menyasar anak setingkat Sekolah Dasar dengan nilai bantuan sebesar 1 juta rupiah setiap bulannya. Serta perlengkapan kebutuhan dasar siswa berupa alat tulis dan lainnya sebesar 600 ribu rupiah.
“Mekanisme pemberian bantuan untuk pertama itu dengan 12 orang anggota tim untuk membantu satu orang siswa, dengan kategori tim yang sebelumnya sudah kami tentukan,” tambahnya.
Hendar mengatakan bahwa kategori untuk menjadi anggota Tim Yaga Yingde Sukabumi adalah usia 25 sampai 55 tahun. Berpendapatan tetap minimal 3 juta perbulannya atau memiliki finansial yang cukup. Selain itu anggota tim juga harus mengerti proses dan mekanisme misi bantuan sosial pendidikan ini.
“Kami harapkan anggota tim memiliki peran yang berbeda, serta memiliki jiwa sosial, tanggung jawab, disiplin serta berkepribadian kepemimpinan dan memiliki talenta,” imbuhnya.
Saat ini Yaga Yingde Group sudah berkembang di berbagai wilayah di Indonesia. Selaku pimpinan Yaga Yingde Group Sukabumi, Hendar berharap tim yang di pimpinnya ke depan dapat berkembang secara mandiri.
“Kami memiliki cita-cita agar kedepan kami juga dapat membantu masyarakat dengan uang kami sendiri. Dan cita-cita ini pun juga harus menjadi spirit bagi semua anggota tim yang ada di sukabumi ini,” pungkasnya.
