SUKABUMISATU.COM – Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri melaunching Gerakan Aksi Deteksi dan Intervensi Stunting di Kabupaten Sukabumi (Gadis Sukabumi). Launching diselenggarakan di Kampung Baru Sawah, RT 03/03, Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Selasa (14/2/2023).
Gerakan ini diharapkan menjadi pemantik untuk pelaksanaan intervensi stunting yaitu kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya masalah tersebut. Intervensi biasanya dilakukan dengan memperhatikan asupan makanan, pencegahan infeksi, pemeriksaan status gizi ibu, penyakit menular, serta kesehatan lingkungan.
“Hari ini kita launching Gadis Sukabumi gerakan aksi deteksi dan intervensi stunting. Pelakunya (gerakan tersebut) adalah seluruh komponen masyarakat Kabupaten Sukabumi dengan perangkat serta stakeholder, dan penguatan peran pentahelix untuk membasmi stunting,” ujar Wabup Iyos.
Gadis Sukabumi, lanjut Wabup, harus menjadi acuan oleh semua. Meskipun aksinya sudah dimulai, tetapi pergerakannya belum masif.
“Hari ini kita masifkan. Kita ingin bahwa seluruh komponen bergerak mulai dari pendataan untuk deteksi balita yang ada di Kabupaten Sukabumi. Hal itu dilakukan pada kurang lebih ada 200 ribu balita, itulah yang menjadi prioritas yang kami bantu”.
Di tempat yang sama Plt. Kadis Kesehatan, Ardiana Trisnawiana, melaporkan launching Gadis Sukabumi perlu disosialisasikan dan menjadi gerakan bersama.
“Hasil survey stunting di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2021 adalah 24,2% dan pada tahun 2022 menjadi 27,5%. Artinya mengalami kenaikan 3,3%, untuk itu perlu kerja keras bersama menurunkan stunting melalui kegiatan Gadis Sukabumi,” ujar Ardiana.
Di kesempatan yang sama Camat Cibadak, Abdul Nafi, menyampaikan inovasi KANCING (kolaborasi aksi penanganan dan cegah stunting) serta PINTER (Penanganan Integratif terpadu implementasi pada stunting).
“Kecamatan Cibadak terdiri dari sembilan desa dan satu kelurahan dengan jumlah penduduk 122.188 jiwa. Dari pengukuran terakhir, ada 499 jiwa yang terkena stunting. Terbanyak di Kelurahan Cibadak sebanyak 158 jiwa dan paling sedikit di Desa Warnajati 19 jiwa,” kata dia.
Diterangkan oleh Abdul Nafi, Kecamatan Cibadak membuat tiga inovasi Yaitu Kancing, Pinter, dan duta stunting milenial. Inovasi ini bertujuan untuk mengasah kemampuan remaja dan anak-anak supaya memiliki pengetahuan penanganan stunting.
Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan penyerahan paket vitamin Protein secara simbolis kepada 5 balita dan simulasi aksi deteksi dan interevensi stunting, penimbangan balita, pengukuran panjang badan, tinggi badan dan pemberian vitamin A pada balita dan terakhir penandatanganan komitmen bersama.
Untuk diketahui, Launching Gadis Sukabumi dilaksanakan secara online dan offline dengan peserta tatap muka 70 orang dan yang mengikuti secara virtual ada 830 orang.
Menurut Wabup, Gerakan yang diluncurkan secara hybrid ini, sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam menurunkan dan mencegah stunting baru. (*)