SUKABUMISATU.COM – Warga Kampung Situ Gede RT 02/06 Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi mengungkapkan kegembiraannya saat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah.
Pasalnya, warga di kampung tersebut baru pertama kali menerima kurban sapi selama 42 tahun perayaan yang juga disebut Lebaran Haji. Hal itu menggugah seorang pengusaha untuk memberikan satu ekor sapi untuk dikurbankan kepada masyarakat di wilayah tersebut.
Pengusaha yang memberikan kurban sapi, Sandi Herdiana, mengatakan kegiatan kurban selalu dilakukan rutin oleh dirinya bersama keluarga.
Mulanya, tahun ini dirinya akan berkurban satu ekor sapi namun karena mendengar ada curhatan warga yang belum pernah berkurban sapi, akhirnya ia menambahkan menjadi 3 ekor sapi.
“Awalnya saya akan berkurban 1 ekor sapi, memang sudah rutin dilakukan. Mendengar dari salah satu kerabat saya, ada 1 kampung yang belum pernah merasakan kurban sapi selama 42 tahun, hari saya tergerak untuk memberikan 1 ekor sapi ke kampung itu untuk dikurbankan kepada masyarakat,” ucap Sandi, pada Jumat (30/6/2023).
Sandi menuturkan, dirinya berterima kasih kepada DPC PKB Kota Sukabumi yang sudah memberikan informasi dan membantu hingga terlaksananya kurban sapi di wilayah yang belum tersentuh bantuan.
Sementara itu, tokoh alim ulama setempat, Muhammad Endang Juanda (65) mengungkapkan dirinya bersyukur bahwa pada akhirnya di kampung tempat tinggalnya merasakan kurban sapi.
Dia berujar, warga sekitar pun terlihat bahagia ketika menerima bingkisan daging yang dibagikan.
“Alhamdulillah pada hari ini, saya sebagai alim ulama tokoh masyarakat yang ada di RW 06, mendapat sumbangan satu sapi. Sebelumnya, selama saya merantau dari tahun 1980 hingga 2023 ini, baru pertama kali di kampung ini ada potongan (kurban) sapi,” ucap Haji Endang, Jumat (30/6/2023).
Lebih lanjut kata dia, walaupun sapi tersebut sumbangan dari seorang pengusaha, hal yang paling mengharukan, dari 7 orang nama-nama yang dikurbankan tersebut, merupakan warga kampung setempat.
“Dari mulai ada dunia ini, belum pernah di sini ada yang berkurban sapi. Bener-bener, saya sebagai alim ulama di sini tidak berbohong, bukan direkayasa. Kalau kurban kambing, kadang ada satu, dua. Bahkan tahun kemarin, sama sekali tidak ada potongan hewan kurban,” pungkasnya.
Redaktur: Mulvi Mohammad Noor
