SUKABUMISATU.COM – Perbedaan pendapat tentang nasab Habib Ba’alawi atau keturunan Nabi Muhammad yang berasal dari Yaman kian melebar.
Bermula dari pernyataan Kiyai Imaduddin asal Banten dalam Tesis nya yang membatalkan nasab Ba’Alawi dan semakin ramai ketika dibahas oleh Raja Dangdut Rhoma Irama. Kini muncul sebuah video yang mengatakan bahwa DN Aidit yang notabene adalah pentolan dari PKI sebagai seseorang yang memiliki nasab Ba’Alawi dan bergelar Khabib.
Dalam Video berdurasi 1 menit tersebut, terlihat seseorang dalam video tersebut memperlihatkan sebuah foto yang mirip dengan Alm. DN Aidit.
“Ini apa, semua pasti kenal ini. Ini foto Habib Akhmad Al Aidid. Aidid itu sebuah kampung yang ada di sebelah barat dayanya Ta’rim. Ke Gubernuran Hadramaut Yaman Selatan,” paparnya.
Dalam video tersebut ia mengatakan bahwa Robitoh Alawiyah membatalkan atau tidak mengakui Habib Ahmad Al Aidid sebagai duriyah Nabi Muhammad SAW.
Jika melihat latar belakang Dipa Nusantara Aidit, atau lebih dikenal dengan nama DN Aidit ini mungkin beberapa orang akan mencocokologikan dengan seseorang yang sedang dibahas dalam video tersebut.
DN Aidit lahir di Pulau Belitung dengan nama lahir Achmad Aidit, dan orangtuanya merupakan tokoh Islam terkemuka di daerahnya yang bernama Abdullah Aidit bin Ismail asal Sumatra Selatan.
Masa kecil Aidit juga sangat erat dengan ajaran islam, dan bahkan Aidit kecil sering menjadi muadzin dan Khatam Quran.
Pernyataan seseorang dalam video tersebut telah dibantah oleh DPP Rabithah Alawiyah melalui Kominfo pada hari senin 24/10/2022 silam.
“Telah beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa salah satu pemberontakan G30S PKI DN Aidit merupakan keturunan habaib.”
Dalam pengumuman resmi Kominfo dijelaskan bahwa DPP Rabithah Alawiyah beserta Maktab Daimi sebagai lembaga resmi pencatatan nasab Alawiyin menyatakan bahwa gembong PKI DN Aidit bukanlah keturunan habaib. Sedangkan DN Aidit tidak ada hubungan sama sekali dengan keluarga Al-Aidid dan hanya kemiripan nama semata.
Jadi jelas pernyataan seseorang dalam video tersebut adalah Hoax. Dalam pernyataannya Kominfo juga memberi himbauan pada masyarakat untuk tidak terprovokasi informasi Hoax atau yang belum jelas kebenarannya.
sumber : Kominfo
